KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Wamena, Papua, pada Jumat (12/3/2021) pukul 08.16 WIB.
Informasi dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayit menyebutkan, hasil analisis dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo 5,6 kemudian di-update menjadi magnitudo 5,3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,54 LS dan 138,98 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 49 km arah Selatan Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
"(Pusat gempa) pada kedalaman 24 km," kata Bambang dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (12/3/2021).
Bambang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," ujar dia.
Gempa bumi dirasakan
Adapun guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Wamena IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), dan Timika II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Lebih lanjut, hingga pukul 08.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Tidak berpotensi tsunami
Bambang juga menegaskan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi Wamena ini tidak berpotensi tsunami.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tutur Bambang.
Bambang menegaskan, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI