Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

UPDATE CORONA 10 Maret 2021: 8 Negara dengan Kasus Corona Terbanyak | Larangan WHO soal "Paspor Vaksin" Covid-19

10 Maret 2021   09:01 Diperbarui: 10 Maret 2021   09:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi virus corona di Paris, Perancis.

Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi rumah sakit (RS) khusus untuk pasien virus corona (Covid-19) sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemkes).KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (10/3/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 118.125.509 (118 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 93.815.130 (93 juta) pasien telah sembuh, dan 2.620.424 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 21.689.955 dengan rincian 21.600.169 pasien dengan kondisi ringan dan 89.786 dalam kondisi serius.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Berikut 8 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 29.794.200 kasus, 540.299 orang meninggal, total sembuh 20.540.522

2. India: 11.261.470 kasus, 158.079 orang meninggal, total sembuh 10.917.624

3. Brasil: 10.917.624 kasus, 268.370 orang meninggal, total sembuh 9.843.218

4. Rusia: 4.342.474 kasus, 89.809 orang meninggal, total sembuh 3.932.177

5. Inggris: 4.228.998 kasus, 124.797 orang meninggal, total sembuh 3.315.934

6. Perancis: 3.932.862 kasus, 89.301 orang meninggal, total sembuh 267.539

7. Spanyol: 3.164.983 kasus, 71.727 orang meninggal, total sembuh 2.823.433

8. Italia: 3.101.093 kasus, 100.479 orang meninggal, total sembuh 2.521.731

Baca juga: Masih Merasakan Anosmia, Kapan Isolasi Boleh Diakhiri?

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (9/3/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 6.389. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.392.945 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 7.496 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.210.877 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 210 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 37.757 orang.

Baca juga: Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia

China

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 melakukan olahraga bersama saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.China telah meluncurkan sertifikat vaksinasi Covid-19 dalam bentuk digital untuk warganya yang akan melakukan perjalanan lintas batas.

Dilansir dari Reuters, Selasa (9/3/2021), hal ini serupa dengan sejumlah negara lain yang mengeluarkan sertifikat vaksinasi untuk perjalanan lintas batas sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian.

Departemen Urusan Konsuler yang berada di bawah Kementerian Luar Negeri China mengatakan, sertifikat yang dikeluarkan akan memiliki rincian tentang informasi vaksinasi Covid-19 dan hasil tes virus corona.

Sementara Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan, tujuan dari sertifikat tersebut adalah untuk mencapai verifikasi informasi bersama seperti pengujian asam nukleat dan vaksinasi.

Sertifikat vaksinasi Covid-19 juga berkontribusi terhadap keamanan orang saat berinteraksi.

Selengkapnya, baca di sini.

Baca juga: 3 Gejala Varian Baru Covid-19 Afrika Selatan dan Brasil yang Muncul di India

Zimbabwe

Beberapa negara sudah memulai vaksinasi, tetapi tidak jelas kapan Zimbabwe akan mendapatkan vaksinZimbabwe telah mengizinkan penggunaan darurat untuk empat vaksin Covid-19, termasuk Sputnik V Rusia dan Sinovac dari China.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (10/3/2021), negara ini pada bulan lalu meluncurkan program vaksinasi Covid-19 setelah menerima sumbangan 200.000 dosis dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).

Minggu lalu, India mengumumkan bahwa Zimbabwe telah menjadi negara Afrika pertama yang mengesahkan penggunaan vaksin Covaxin-nya.

Otoritas Pengendalian Obat-obatan Zimbabwe telah mengizinkan penggunaan Sinopharm dan Sinovac dari China, Sputnik V Rusia dan Covaxin India

"Semua vaksin Covid-19 yang disetujui akan diperoleh melalui Dana Pengadaan Vaksin Nasional yang dikelola oleh Kementerian Keuangan dan Pembangunan Ekonomi," kata Menteri Informasi Monica Mutsvangwa.

Selengkapnya, baca di sini.

Baca juga: Jalan Panjang Wisma Atlet Kemayoran Sebelum Disulap Jadi RS Darurat Covid-19

Perancis

Ilustrasi virus corona di Paris, Perancis.Masih dari sumber yang sama, pejabat kesehatan Perancis melaporkan jumlah orang dalam perawatan intensif yang menderita Covid-19 berada di level tertinggi sejak akhir November 2020.

Hingga kini, total ada 3,93 juta kasus Covid-19 dengan rata-rata penambahan kasus selama tujuh hari stabil di angka 21.333.

Jumlah pasien Covid-19 di unit perawatan intensif naik 69 menjadi 3.918 orang, tertinggi sejak November, pada hari-hari terakhir penguncian selama sebulan kedua.

Di wilayah Paris saja, hampir 1.000 orang yang terinfeksi Covid-19 berada di ICU, tetapi pemerintah tidak berencana untuk mengunci wilayah Ile-de-France di sekitar ibu kota.

Kepala kesehatan masyarakat Perancis mengatakan, penguncian akan menjadi langkah terakhir yang diberlakukan hanya jika sistem rumah sakit tidak bisa lagi mengatasinya.

Selengkapnya, baca di sini.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

WHO

Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan saat menghadiri konferensi pers di PBB di Jenewa, Swiss 3 Mei 2019.Seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa apa yang disebut "paspor vaksin" untuk Covid-19 tidak boleh digunakan untuk perjalanan internasional karena banyak kekhawatiran.

Kepala kedaruratan WHO Dr Michael Ryan mengatakan, termasuk pertimbangan etis bahwa vaksin virus corona tidak mudah tersedia secara global.

"Ada 'pertimbangan praktis dan etis yang nyata' bagi negara-negara yang menggunakan sertifikasi vaksin sebagai syarat untuk bepergian, dan badan kesehatan PBB menyarankan untuk tidak melakukannya untuk saat ini," ujar Ryan.

"Vaksinasi tidak cukup tersedia di seluruh dunia dan tidak tersedia secara adil," tambahnya.

WHO sebelumnya mencatat bahwa masih belum diketahui berapa lama kekebalan bertahan dari banyak vaksin Covid-19 berlisensi dan data tersebut masih dikumpulkan.

Selengkapnya, baca di sini.

Baca juga: Negara yang Telah Menerima Skema Covax WHO, Mana Saja?

 

604742c6d62b4.pngKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Vaksin AstraZeneca, Vaksin Covid-19 yang Baru Masuk ke Indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun