Kepala kedaruratan WHO Dr Michael Ryan mengatakan, termasuk pertimbangan etis bahwa vaksin virus corona tidak mudah tersedia secara global.
"Ada 'pertimbangan praktis dan etis yang nyata' bagi negara-negara yang menggunakan sertifikasi vaksin sebagai syarat untuk bepergian, dan badan kesehatan PBB menyarankan untuk tidak melakukannya untuk saat ini," ujar Ryan.
"Vaksinasi tidak cukup tersedia di seluruh dunia dan tidak tersedia secara adil," tambahnya.
WHO sebelumnya mencatat bahwa masih belum diketahui berapa lama kekebalan bertahan dari banyak vaksin Covid-19 berlisensi dan data tersebut masih dikumpulkan.
Selengkapnya, baca di sini.
Baca juga: Negara yang Telah Menerima Skema Covax WHO, Mana Saja?
Â
Infografik: Vaksin AstraZeneca, Vaksin Covid-19 yang Baru Masuk ke IndonesiaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H