Indonesia berada di sekitar ekuator, atau garis lintang bumi pada not derajat. Saat kulminasi terjadi, matahari berada di khatulistiwa.
Hendra mengatakan, posisi ini membuat Indonesia mengalami Hari Tanpa Bayangan sebanyak dua kali dalam setahun di wilayah berbeda.
"Setiap tahun terjadi 2 kali. Di Indonesia karena beda lokasinya, itu kalau yang pertama sekitar bulan Februari, Maret, April. Kemudian nanti sekitar bulan Mei, Juni. Dua kali," jelas Hendra.
Fenomena ini menjadi bahan pengamatan BMKG sepanjang tahun. Seperti Hari Tanpa Bayangan yang baru-baru ini terjadi di DI Yogyakarta, Denpasar, dan Mataram.
"Kami BMKG sudah mengamati, seperti yang terjadi di Denpasar, Mataram juga begitu. Jadi benda gak ada bayangannya," imbuh Hendra.
Berikut kumpulan foto BMKG saat menangkap fenomena Hari Tanpa Bayangan di beberapa wilayah di Indonesia:
1. Hari Tanpa Bayangan yang terjadi di DI Yogyakarta pada Minggu (28/2/2021) pukul 11.51 WIB.2. Hari Tanpa Bayangan yang terjadi di Denpasar, Bali pada Jumat (26/2/2021) pukul 12.32 WITA.3. Hari Tanpa Bayangan yang terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (26/2/2021) pukul 12.28 WITA.Fenomena kulminasi terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Hanya saja tanggal dan jamnya berbeda-beda.
"Di Indonesia, semua wiayah harusnya mengalami. Kalau mau lihat lengkapnya ada di BMKG. Lengkaplah kota-kotanya," kata Hendra.
Adapun untuk melihat jadwal Hari Tanpa Bayangan di kota atau kabupaten masing-masing, dapat mengakses laman BMKG melalui tautan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H