Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Chef Juna: Yang Dihajar Sedikit Lapor Orangtua Tidak Akan Bertahan di Dapur Profesional

20 Februari 2021   09:00 Diperbarui: 20 Februari 2021   09:26 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com - Chef Juna mengatakan bekerja di dapur profesional membutuhkan mental baja dan tidak semua orang bisa melakukannya.

Tanpa membandingkan dengan bidang pekerjaan lainnya, Juna mengatakan hanya ada dua hasil dari tempaan keras di dapur profesional, seseorang berhasil atau patah semangat. Tidak ada kata "di tengah-tengah" menurut Juna.

“Yang anak manja, yang anak mama, anak orang kaya, yang punya duit terus dihajar sedikit sakit hati lapor orangtuanya, they're not gonna survive in the kitchen," kata Chef Juna seperti dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube Merry Riana, Selasa (10/2/2021).

Baca juga: Chef Juna Akui Belajar Disiplin Saat Bekerja Serabutan di Amerika

Namun Juna tidak punya pilihan kecuali menerima "hajaran" dari atasannya karena dia tidak memiliki keterampilan khusus.

“I have everything to lose because ini satu-satunya yang saya bisa buat," ujar pria bernama lahir Arjuna Rorimpandey tersebut.

"Saya lulusan SMA, terus mau ngapain? Mau jadi pemusik, enggak bisa main alat musik. Mau jadi jagoan IT, enggak jago komputer. I don't have any other skills (saya tidak punya keterampilan lain)," kata Chef Juna.

Baca juga: Chef Juna: Saya Suka Benda Tajam, tapi Tak Bermimpi Jadi Koki

Untuk bersekolah lagi pun ketika itu dia tidak memiliki biaya.

"Jadi begitu dihajar sama yang di atas (atasan), there's no time (tak ada waktu) buat sakit hati. Enggak ada buat sakit hati," lanjut pria kelahiran 20 Juli 1975 tersebut.

Juna menyebut semua atasannya keras, "sadis", "mean", dengan tingkat masing-masing.

Baca juga: Cerita Chef Juna Jadi Pelayan Restoran di Amerika demi Bertahan Hidup

"Tetapi semuanya fair (adil), semuanya pada saat kerja. Di luar jam kerja kita ngebir bareng segala macam," ujar Chef Juna.

Dia justru berterima kasih kepada para atasannya itu karena sudah menempa dia selama mengawali karier.

"I am very thankful. I am very thankful," kata juri MasterChef Indonesia tersebut.

Baca juga: Pengalaman Chef Juna Saat Positif Covid-19, Rumah Sakit Penuh hingga Lebih Parno

Chef Juna mengatakan dia tidak percaya pada keberuntungan.

"Luck to me is preparation meet opportunity (keberuntungan bagi saya adalah gabungan persiapan dan kesempatan. Tapi I'm very lucky selama kerja saya dapat chef yang sadis," ujar Juna dengan tersenyum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun