"Itu langsung drop, pas lihat CT-scan langsung bete, kelihatan virusnya, putih-putihnya, jadi sudah pneumonia tapi baru moderate," kata Juna.
"Napas masih bagus. Memang benar kata orang, rasa hilang. Awal- awal asin aja, makanan yang saya makan rasanya garam doang. Lama-lama beneran enggak ada rasa. Penciuman hilang," ucap Juna lagi.
Baca juga: Ketika Chef Juna Ungkap 4 Fakta Industri F&B di Indonesia
Kemudian, Chef Juna meminta untuk dirawat karena peradangan di tubuhnya sudah diangka 72. Sayangnya, saat itu ruang perawatan di RSPI sangat penuh.
Akhirnya, Juna memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah selama sehari.
"Akhirnya mau dirawat inap, semua RSPI penuh. Dibilang mau ditunggu di ICU enggak? Wah enggak jelas nih nunggu di ICU paling males," ucap Chef Juna.
Usai isolasi mandiri di rumah selama satu hari, Chef Juna dipindah untuk dirawat di Kiara RSCM.
"Untung di rumah saya itu dari pertama demam, saya selalu di atas. Jadi, enggak ketemu siapa-siapa di bawah, di rumah. Besok paginya semua kenalan, bersyukur banyak kenalan dokter, langsung dapat di Kiara RSCM," kata Juna.
Uniknya, saat dibawa ke RSCM, Chef Juna merasakan tubuhnya lebih sehat. Saat diperiksa dokter pun kesehatannya secara klinis lebih baik.
Baca juga: Klarifikasi Andra Bagindas soal Video Viral dengan Citra Anidya, Minta Maaf ke Chef Juna
"Lucunya, pas masuk Kiara RSCM gejala tinggal pusingnya saja," kata Chef Juna.