Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kuasa Hukum Benarkan soal Ashanty Sebut Putra yang Awalnya Tak Mau Sekolah di Pesantren

12 Februari 2021   22:30 Diperbarui: 12 Februari 2021   23:24 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ashanty saat berbincang dengan Titi Kamal

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie membenarkan bahwa memang Ashanty yang mengusahakan Muhammad Putra, penjual cilok viral sekaligus anak angkat Ashanty, untuk disekolahkan di Pesantren Al Basyir.

Hamim mengatakan, memang awalnya Putra lah yang tidak mau disekolahkan di pesantren tersebut.

“Mulanya tidak mau (masuk pesantren). Kami dorong (untuk mau pesantren). Kami bertanya soal alasan (enggak mau) dan cari alternatif lagi,” ujar Abdul saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Abdul dan teman-teman LBH Keadilan pun kemudian membujuk Putra untuk bersedia menimba ilmu di pesantren.

Baca juga: Pernah Viral, Ini Kisah Anak Angkat Ashanty yang Berjualan Cilok

Karena melakukan berbagai upaya pembujukan, akhirnya Putra mau untuk ke pesantren.

“Kami dorong dari berbagai cara. Pas pada saat hari masuk sekolah, dia tidak ada di rumah. Kami cari. Padahal Jumat, komunikasi ‘iya ok berangkat’. Udah berbelanja kebutuhan tas, baju. Itu tidak ada Putra (di rumah),” ucap Abdul

“Saya suruh teman-teman untuk cari Putra. Sempat tidak mau juga, kakaknya akhirnya mendukung dan (Putra) mau berangkat (ke pesantren),” lanjut Abdul.

Abdul menyayangkan sikap Ashanty yang begitu saja membiarkan Putra tidak masuk pesantren.

Seharusnya kata Abdul, sebagai orang dewasa, Ashanty membujuk Putra untuk bersekolah.

Baca juga: Dituding Menelantarkan Pendidikan Putra, Ashanty Terkejut dan Beri Klarifikasi Fakta Sebenarnya

“Ini kan anak-anak, dia (Putra) tidak bisa diatur, dia kemudian enggak mau pesantren. Seharusnya ada upaya begitu (membujuk), jangan kemudian iya begitu aja,” kata Abdul.

Dia mengatakan, jika Ashanty tidak mau bertanggung jawab lagi atas biaya pendidikan Putra di pesantren, seharusnya alangkah baiknya dia menyelesaikannya administrasinya sampai akhir.

Sebab kini status pendidikan Putra tidak terdaftar di mana-mana. Sebab Putra dari SD Jurangmangu, Tangerang Selatan sudah dipindahkan oleh keluarga Hermansyah, Putra ke Pesantren Al Basyir.

“Tapi kalau dia tidak mau , apakah benar dia di-cut begitu aja, terus surat pindahnya gimana? Di Jurangmangu kan sudah dibuatkan surat pindah ke pesantren. Di terakhir penyelesaiannya tidak tepat,” tutur dia.

Baca juga: Soal Putra, Ashanty: yang Mau Keluar dari Pesantren Itu Siapa Coba?

Sebelumnya, Ashanty mengklarifikasi soal tudingan bahwa dia menelantarkan pendidikan Putra. Ashanty mengaku kaget, dia hanya mengatakan punya bukti-bukti tentang siapa yang sebenarnya ingin keluar dari pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun