Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Hal Terkait Ashanty Disebut Hentikan Biaya Sekolah Putra

10 Februari 2021   05:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   05:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ashanty saat berbincang dengan Titi Kamal

JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi Ashanty mendadak jadi pembicaraan ketika keluarga Hermansyah disebut-sebut telah menghentikan biaya sekolah Muhammad Putra, penjual cilok viral yang kemudian sudah dijadikan anak angkat Anang dan Ashanty.

Awalnya, Putra bersekolah di SD Jurangmangu, Tangerang Selatan.

Lalu oleh keluarga Hermansyah, Putra dipindah ke Pesantren Al Basyir.

1. Putra ditolak pesantren

Hal ini diungkapkan lewat pengacara dari LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie.

Baca juga: Anak Angkat Pertanyakan Ashanty Tiba-tiba Hentikan Biaya Sekolahnya

Dari pengakuan Putra, setelah libur semester dan akan kembali ke pesantren, Putra ditolak.

"Setelah libur semester, semua santri pulang. Setelah beberapa minggu libur kita sudah antar lagi ke sana, tapi ditolak pesantren katanya Putra sudah tidak menjadi tanggung jawab pihak Ashanty," ujar Abdul.

2. Uang pangkal dialihkan

Meski tak mempermasalahkan soal biaya pendidikan Putra yang dihentikan, Abdul hanya heran dengan alasan apa uang pangkal yang sudah dibayarkan ke pesantren malah dialihkan ke siswa lain.

"Kami hanya mempertanyakan saja. Ini artinya Putra tidak bisa melanjutkan tanpa biaya sendiri," ucap Abdul.

Baca juga: Ashanty Terharu Dijenguk Putra, Bocah Yatim Piatu Penjual Cilok

"Kalau mau melanjutkan dianggap sebagai santri baru yang harus membayar uang pangkal. Ini jadi tanda tanya, kok bisa uang pangkal yang sudah dibayarkan untuk Putra dialihkan ke orang lain?" sambungnya.

3. Menuntut jawaban

Peristiwa tersebut membuat pihak Putra mempertanyakan kejelasannya di pesantren. Serta alasan biaya sekolah diberhentikan.

"Kemudian ini diputus tanpa ada surat pindah. Tidak masalah Putra diberhentikan. Ini statusnya apa? Ini tidak hanya mengganggu psikologi Putra tapi juga mengancam pendidikan Putra ke depan," ucapnya lagi.

Baca juga: Ashanty Sebut Millen Cyrus Banyak Berubah Usai Keluar dari Rehabilitasi Narkoba

"Kami tentu bisa membiayai Putra di sana, tapi tolong pihak Ashanty memberi jawaban, kenapa?" tuturnya.

4. Status Putra

Abdul juga menjelaskan kalau dari statusnya, Putra diangkat anak tanpa legalitas.

"Putra dianggap sebagai anak angkat dalam tanda petik karena tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul.

5. Anggap Ashanty tidak sungguh-sungguh

Dengan adanya peristiwa ini, Abdul mencurigai Ashanty hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.

"Kesimpulan pihak kami, Ashanty tidak bersungguh-sungguh membiayai (pesantren) Putra. Ketika ditanya hanya disampaikan bahwa 'Ini kebijakan kami', tanpa menyebut alasan apa pun. Bagi saya ini hal serius. Putra ini orang lemah, tidak berdaya," kata Abdul.

Hingga saat ini, Kompas.com masih berusaha menghubungi pihak Ashanty.

Update:

Ashanty akhirnya menjawab tudingan tersebut.

Ashanty mengaku kaget karena menurutnya Putra sendiri yang meminta keluar dari pesantren tersebut.

Ashanty mengaku tak ingin mengungkap ke publik mengenai masalah sekolah Putra.

Baca juga: Ashanty Klarifikasi Tudingan Menelantarkan Sekolah Putra

Baca juga: Ashanty Kaget Dituding Telantarkan Putra dan Lakukan Pembohongan Publik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun