Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Pilu Taufik, Malaikat Kecil Penyelamat Turis Malaysia yang Jadi Tulang Punggung Keluarga (1)

25 Maret 2019   09:30 Diperbarui: 25 Maret 2019   09:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufik (7) saat berada di aula RSUP NTB menerima penghargaan kehormatan sebagai pahlawan penyelamat WNA Malaysia, korban Longsor kawasan Wisata Tiu Kelep, Senaru Lombok Utara, Kamis (21/3/2019).

Taufik (7) saat berada di aula RSUP NTB menerima penghargaan kehormatan sebagai pahlawan penyelamat WNA Malaysia, korban Longsor kawasan Wisata Tiu Kelep, Senaru Lombok Utara, Kamis (21/3/2019).LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Bocah Taufik menjadi buah bibir setelah turut berjasa dalam upaya evakuasi 22 wisatawan asal Malaysia dalam bencana longsor di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (17/3/2019).

Bocah berusia 12 tahun ini (bukan 7 tahun seperti yang diberitakan sebelumnya) menuntun para wisatawan itu untuk keluar dari lokasi bencana saat kawasan wisata Tiu Kelep dihantam longsoran batu setelah gempa bermagnitudo 5,8 mengguncang.

Menjadi pemandu wisata atau guide cilik bukan pilihannya. Keadaan ekonomi keluarganya memaksa bocah penyandang tunarungu ini untuk menjadi tulang punggung keluarga dengan menghabiskan masa kanak-kanaknya memandu para wisatawan di Tiu Kelep.

Baca juga: Kisah Taufik, Bocah Disabilitas dari Lombok yang Jadi Pahlawan Warga Malaysia

Taufik dan keluarga hidup dalam serta keterbatasan dan kekurangan. Dia tinggal di gubuk sederhana bersama nenek dan tiga sepupunya.

Menjadi tour guide cilik bukanlah pilihannya, namun menjadi tulang punggung keluarga memaksanya harus menghabiskan masa kanak kanaknya memandu para wisatawan, menikmati keindahan Tiu Kelep, Senaru, Lombok Utara.

Taufik (kanan), bocah disabilitas penyelamat rombongan turis Malaysia yang menjadi korban longsor di air terjun Tie Kelep, Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, bersama nenek dan sepupunya.Pada Sabtu (23/3/2019) sore, Taufik baru saja menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB. Dia diantar dengan menggunakan ambulans menuju Desa Senaru, lokasi tempat tinggalnya.

Dia berbincang dengan para kru dan juga jurnalis yang turut serta hendak ke rumahnya dengan bahasa isyarat dipandu Renawadi, saudara sepupu Taufik atau kakak dari Tomi Albayani (14).

Tomi adalah salah satu sepupunya yang meninggal dunia karena tertimpa longsoran batu besar di Tiu Kelep bersama 2 wisatawan Malaysia lainnya, Tai Siew Kim dan Lim Sai Wah.

Baca juga: Fakta Bocah 7 Tahun Selamatkan WN Malaysia di Air Terjun Tiu Kelep, Penyandang Disabilitas hingga Dapat Beasiswa Pendidikan

Sore itu, Taufik nampak sumringah. Dia membawa 5 buah durian. Taufik mengaku tak sabar segera sampai rumahnya. Sesekali, dia menyesalkan hujan tak kunjung reda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun