Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Matahari Buatan" Bikinan China Bakal Selesai Tahun Ini

11 Maret 2019   07:29 Diperbarui: 11 Maret 2019   07:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi matahariKOMPAS.com - November lalu China mengumumkan tengah membuat matahari buatan lewat proyek Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Hal ini benar-benar diseriusi China dan mereka baru saja melaporkan, proyek tersebut bakal selesai tahun ini.

Duan Xuru, seorang pejabat dari Perusahaan Nuklir Nasional China mengumumkan bahwa para insinyur dipastikan dapat menyelesaikan perangkat Tokamak HL-2M pada 2019.

Melansir Times of India, perangkat Tokamak HL-2M atau matahari buatan dirancang untuk mereplikasi proses fusi nuklir yang terjadi secara alami pada Matahari dan bintang untuk menghasilkan energi.

Pada November 2018, reaktor  matahari buatan telah mencapai suhu elektron 100 juta derajat Celcius. Angka tersebut adalah suhu yang diperlukan untuk mempertahankan fusi.

Baca juga: China Bikin Matahari Buatan, Suhunya 6 Kali Sang Surya

Reaktor fusi nuklir buatan China yag disebut Matahari BuatanKini pihaknya mengklaim perangkat tersebut akan dapat mencapai tonggak dalam suhu ion, yang artinya menempatkan kita selangkah lebih maju dalam pemanfaatan kekuatan fusi nuklir.

"Plasma matahari buatan terdiri dari elektron dan ion. Perangkat Tokamak kini telah mencapai suhu elektron lebih dari 100 juta derajat Celcius dalam plasma inti dan suhu ionnya 50 juta derajat Celcius. Dan itu adalah ion yang menghasilkan energi dalam perangkat," kata Duan menurut Global Times.

Ke depan, suhu ion yang dihasilkan  Tokamak HL-2M akan mencapai suhu ion 100 juta derajat Celcius atau tujuh kali lebih panas dibanding suhu ion Matahari asli.

"Ini adalah bagian dari misi memanfaatkan fusi nuklir," kata Duan.

Melansir Science Alert, Minggu (10/3/2019), jika proyek ini berhasil, matahari buatan bisa berfungsi sebagai templat untuk reaktor fusi nuklir di masa depan dan mewujudkan impian energi bersih tanpa batas.

Baca juga: Kejar Ketinggalan, China Segera Luncurkan Robot Penjelajah ke Mars

Tentang matahari buatan China

Reaktor EAST yang bisa menghasilkan energi 100 juta derajat Celcius tersebut tingginya 11 meter, dengan diameter 8 meter dan berat sekitar 360.000 kilogram.

Tim peneliti China mengatakan, mereka berhasil mencapai suhu elektron 100 juta derajat Celcius dengan menggunakan berbagai teknik baru dalam pemanasan dan pengaturan plasma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun