Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pertama dalam Sejarah, NASA Potret Interaksi Gelombang Supersonik

9 Maret 2019   17:29 Diperbarui: 9 Maret 2019   17:32 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertama dalam sejarah, NASA potret interaksi gelombang kejut dari dua jet supersonik

Pertama dalam sejarah, NASA potret interaksi gelombang kejut dari dua jet supersonik
KOMPAS.com - Badan Penerbangan Antariksa AS (NASA) baru saja menangkap gambar yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni interaksi gelombang kejut dari dua pesawat supersonik.

Ini merupakan bagian dari penelitian  pengembangan pesawat yang terbang lebih cepat dan tanpa suara menggelegar.

Ketika pesawat melewati ambang batas 1.225 kilometer per jam di atas permukaan laut, maka akan muncul gelombang dari tekanan yang dihasilkan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan suara yang memekakkan telinga.

Di bawah manuver rumit oleh pilot dari Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong NASA di California, dua jet T-38 supersonik terbang terpisah dengan jarak sembilan meter dan salah satunya memotretnya dengan kamera canggih berkecapatan tinggi.

Baca juga: Super Cepat dan Senyap, NASA Siap uji Coba Pesawat Supersonik Terbaru

Pertemuan keduanya pada ketinggian 9.000 meter menghasilkan gambar memukai dari gelombang kejut yang berasal dari kedua pesawat.

"Dengan pesawat jet tepat di belakang yang lain, bentuk gelombang kejut akan berbeda," ujar Neal Smith dari AerospaceComputing Inc, sebuah perusahaan teknik yang bekerja dengan NASA.

"Data ini akan membantu kita memajukan pemahaman tentang bagaimana guncangan itu bereaksi," imbuhnya.

Gambar ini diliris NASA pada 5 Maret 2019, menunjukkan dua pesawat jet T-38 terbang dalam formasi dengan kecepatan supersonik menghasilkan gelombang kejut yang terdengar sampai daratan sebagai ledakan supersonik.Melansir AFP, Jumat (8/3/2019), ledakan sonik bisa menjadi gangguan besar yang bisa mengejutkan orang di daratan dan menyebabkan kerusakan, misalnya jendela hancur. Faktor inilah yang akhirnya membuat AS membuat aturan tentang batasan penerbangan supersonik.

Kemampuan menangkap gambar gelombang kejut dengan detail, berperan penting dalam pengembangan X-59 NASA. Sebuah pesawat supersonik eksperimental yang diharapkan mampu meredam ledakan sonik menjadi gemuruh.

Terobosan seperti itu dapat melonggarkan aturan penerbangan, serta mengembalikan operasional pesawat supersonik komersial sejak Concorde pensiun pada 2003.

Baca juga: Penjelasan Memalukan di Balik “Serangan Sonik” Kuba yang Diklaim AS

Untuk diketahui, sejumlah negara dan kota melarang pesawat buatan Perancis-Inggris melintasi wilayah udara mereka dengan alasan ledakan soniknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun