JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan kebocoran kekayaan Indonesia mencapai Rp 1.000 triliun setiap tahunnya.
"Saya sudah hitung kebocoran kita Rp 1.000 triliun tiap tahun," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Silaturahim dan Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Prabowo menilai data yang diperolehnya masuk akal. Hal itu, kata dia, terlihat dari surplusnya cadangan devisa Indonesia sejak tahun 1997. Prabowo menyebutkan pada tahun 1998 cadangan devisa Indonesia surplus 12 miliar dolar AS.
Menurut hitungan Prabowo, sejak tahun 1997 hingga 2011 cadangan devisa Indonesia semestinya mencapai 375 miliar dolar AS lantaran tiap tahunnya surplus.
"14 tahun untung setiap tahun. Nah 2012 mulai tuh agak goyang kita. Tapi 14 tahun keuntungannya waktu itu saya hitung keuntungan rata-rata sekitar 20-22 miliar dollar AS," papar Prabowo.
Karena itu, menurut Prabowo, semestinya saat ini cadangan devisa Indonesia sudah mencapai 375 miliar dolar AS. Ia pun merasa heran lantaran saat ini cadangan devisa Indonesia hanya sekitar 100 miliar dolar AS.
Ia pun menilai hitungan tersebut membuktikan telah terjadi kebocoran kekayaan Indonesia selama ini. Sehingga ia meminta tanggung jawab pemerintahan saat ini untuk menghentikan kebocoran tersebut.
"Ini pasti ramai lagi besok, 'Prabowo buktikan'. Setelah saya terpilih akan saya buktikan," tutur Prabowo.
"Sekarang saya perintahkan tugas eksekutif yang berkuasa sekarang untuk membuktikan, untuk mengejar, dan menghentikan kebocoran tersebut, bukan tugas saya. Tapi kalau saya diberi amanat, saya akan berjuang untuk menghentikan kebocoran tersebut," lanjut dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H