"Ini merupakan insiden politik yang bengis," imbuhnya.
Lu menyatakan, China meminta Kanada untuk membebaskan Meng dan AS agar membatalkan surat perintah penangkapan dan permintaan ekstradisi.
Meng telah dibebaskan dari tahanan dengan jaminan, sambil menunggu hasil pemeriksaan.
China menilai penangkapan Meng bermotivasi politik dan sebuah upaya untuk merusak perusak telekomunikasi andalan negerinya.
Pada Februari lalu, pendiri Huawei akhirnya angkat bicara. Ayah Meng itu menganggap penangkapan putrinya tidak akan menghancurkan perusahaannya.
"Tidak mungkin AS bisa menghancurkan kami," katanya, seperti diwartakan BBC.
Baca juga: China Tuduh AS Lakukan Bullying atas Upaya Ekstradisi Bos Huawei
"Dunia tidak bisa meninggalkan kami karena kami lebih maju," lanjutnya.
Pendiri Huawei biasanya jarang muncul ke media, namun kini menampakan diri usai tekanan yang meningkat terkait spionase dan bujukan AS kepada negara lain untuk melarang teknologinya.
"Jika lampu padam di Barat, Timur akan tetap bersinar," kata Ren.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H