Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Korban Tewas Akibat Keracunan Alkohol di India Melonjak Jadi 150 Orang

24 Februari 2019   22:44 Diperbarui: 25 Februari 2019   16:10 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah korban keracunan massal alkohol ilegal di negara bagian Assam tengah dirawat di rumah sakit di Jorhat. Sebanyak 150 orang telah tewas akibat menenggak minuman alkohol ilegal sejak Kamis (22/2/2019) malam.

Sejumlah korban keracunan massal alkohol ilegal di negara bagian Assam tengah dirawat di rumah sakit di Jorhat. Sebanyak 150 orang telah tewas akibat menenggak minuman alkohol ilegal sejak Kamis (22/2/2019) malam.GOLAGHAT, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat menenggak minuman keras beracun di India terus bertambah secara drastis.

Dalam insiden terbaru yang dilaporkan pada Jumat (22/2/2019) dengan jumlah korban tewas 25 orang, hingga Minggu (24/2/2019) telah meningkat menjadi lebih dari 150 orang tewas.

Jumlah tersebut masih dikhawatirkan bertambah dengan sekitar 200 orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Assam.

Insiden keracunan alkohol massal ini terjadi di distrik Golaghat, negara bagian Assam. Para korban diketahui merupakan pekerja di sebuah perkebunan teh.

Mereka mengonsumsi miras beracun yang dibeli pada Kamis (21/2/2019) malam.

Baca juga: Tenggak Miras Palsu, 25 Pekerja Perkebunan Teh di India Tewas

"Sebanyak 85 orang yang dirawat di distrik Golaghat telah tewas. Sekitar 100 orang lainnya masih menjalani perawatan," kata Dhiren Hazarika, wakil komisaris distrik Golaghat yang paling parah terdampak, Minggu (24/2/2019).

Sementara korban tewas lainya diketahui terjadi di distrik tetangga, Jorhat, dengan jumlah korban meninggal mencapai 71 orang, hingga Minggu sore.

"Sekitar 131 orang, termasuk 13 pasien dalam kondisi kritis, masih menjalani perawatan di rumah sakit Jorhat," kata menteri kesehatan utama negara bagian Assam, Samir Sinha, kepada AFP.

Sinha menambahkan, banyak pasien yang mendatangi rumah sakit akibat dampak ketakutan psikologis karena melihat jumlah korban yang terus berjatuhan.

"Banyak dari mereka mendaftar untuk pemeriksaan di fasilitas medis setempat yang membeli alkohol ilegal empat atau lima hari lalu. Mereka datang karena merasa khawatir," ujarnya.

Sementara pihak kepolisian melaporkan, para korban mulai berjatuhan setelah mengonsumsi miras ilegal pada Kamis malam, beberapa adalah wanita.

Dokter mengatakan, para korban dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan muntah berat, nyeri dada parah, dan sesak napas.

Setidaknya 10 orang telah ditangkap berkaitan dengan kasus keracunan alkohol massal kali ini.

"Total sudah 10 orang yang ditangkap. Kami juga sudah mengirimkan sampel minuman keras yang dicurigai ke laboratorium. Kami masih menunggul hasilnya," kata Mukesh Agarwala, direktur jenderal kepolisian tambahan negara bagian Assam.

Baca juga: Petaka Miras Oplosan di India, 99 Orang Tewas dalam 4 Hari

Sementara Menteri Utama Assam, Sarbananda Sonowal telah memerintahkan penyelidikan atas insiden keracunan alkohol massal kali ini.

Selain menangkap para tersangka membuat dan penjual, pemerintah negara bagian juga menjatuhkan sanksi skorsing kepada dua pejabat departemen cukai yang dinilai telah gagal mencegah penjualan alkohol ilegal.

Insiden kematian akibat minuman keras palsu ini terjadi kurang dari sebulan dari kejadian serupa yang menewaskan sekitar 100 orang di negara bagian Uttar Pradesh dan Uttarakhand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun