JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat berbagai moda transportasi umum yang dapat Anda tumpangi ketika ingin bepergian ke luar kota, mulai dari pesawat terbang, kereta api, dan bus AKAP (antarkota-antarprovinsi). Jika Anda hendak menghemat waktu, maka pesawat tebrang menjadi pilihan paling logis.
Ada juga beberapa pihak yang ingin menikmati sensasi perjalanan ke luar kota, sehingga memilih menumpang kereta api. Waktu tempuh yang relatif singkat dan harga yang cukup terjangkau menjadi alasannya.
Namun, diresmikannya 7 ruas jalan Tol Trans Jawa oleh Presiden Joko Widodo Desember tahun lalu membuat waktu tempuh dari Jakarta ke sejumlah kota di Pulau Jawa jauh lebih singkat. Bahkan, Kamis (14/2/2019) pagi, bus trans Jawa resmi mengaspal perdana untuk jurusan Jakarta-Semarang-Solo.
Baca juga: Perdana, Bus Trans Jawa Beroperasi untuk Rute Jakarta-Semarang-Solo
Kehadiran bus AKAP yang melintasi tol Trans Jawa membuat waktu tempuh perjalanan menggunakan bus kian bersaing dengan kereta api. Dalam kondisi ideal, bus ini dapat melaju rute Jakarta-Semarang sejauh 480 kilometer selama kurang lebih 6 jam perjalanan.
PO Putera Mulya Sejahtera menjadi perusahaan otobus pertama yang mengklaim diri sebagai bus trans Jawa dengan memberangkatan jenis double decker untuk jurusan Jakarta-Semarang-Solo.
Dengan harga tiket sebesar Rp 195.000, bus ini sanggup menjadi momok serius bagi kereta api kelas ekonomi premium dalam merebut pangsa pasar kelas menengah.
“Sejak diresmikannya Tol Trans Jawa, tingkat okupansi kami naik sampai 20 persen. Kebanyakan beralih dari kereta api,” ujar Kurnia Lesani Adnan, pimpinan PO Putera Mulya Sejahtera.
Baca juga: Kehabisan Tiket Promo Bus Trans Jawa? Nantikan Promo Keduanya
Perusahaan otobus ini memakai bus Scania tipe K410IB. Bus ini memakai sistem transmisi semiotomatis yang membuat peralihan transmisi terasa lembut. Penumpang pun mudah terlelap lantaran suasana kabin yang cenderung senyap.
Teknologi suspensi udaranya yang bagus pun membuat bus relatif stabil ketika digeber hingga kecepatan 120 km/jam. Kestabilan ini juga didukung oleh teknologi cruise control yang fungsinya serupa dengan fitur autopilot pada pesawat terbang.
Guncangan semakin minim karena bus dilengkapi dengan teknologi ABS (anti-lock brake system)dan retarder/exhaust brake yang membuat pengereman tetap pakem tanpa menarik tubuh penumpang.
Harga Rp 195.000 merupakan biaya untuk menumpang lantai atas berkapasitas 38 kursi berbahan kulit format 2-2 dengan leg rest. Tersedia LCD on seat yang dapat dicolok flash disk dan audio jack. Jarak antar kursi pun terbilang cukup lega.
Penumpang juga dapat memesan tiket VIP di lantai bawah yang beralas karpet, dengan 6 kursi berukuran lebih besar dan tebal seharga Rp 325.000. Kursi pun dapat merebah dengan sistem automatis. Jumlah USB yang terpasang pun bisa lebih banyak.
Ada pula beberapa gelas sekali pakai bagi penumpang yang hendak menyeduh minuman. Bus juga dilengkapi dengan CCTV di tiap lantai, dispenser, sejumlah stop kontak untuk mengisi daya gawai, dua toilet yang dipergunakan untuk keperluan buang air kecil, serta ruang khusus merokok di lantai atas berkapasitas 2 orang.
Uniknya, AC akan nonaktif untuk sementara apabila bus dipacu melampaui batas kecepatan, yakni 120 km/jam. AC bakal kembali aktif selang 3-4 menit.
Satu hal yang luput, seperti pada bus-bus pada umumnya, ialah sabuk pengaman penumpang. Ahmad Maimun Fikri, pemilik situs haltebus.com menyebut bahwa hal ini marak ditemui karena banyak peristiwa kerusakan sabuk pengaman.
“Dipakai tidak, tapi banyak yang rusak,” kata Fikri kepada KompasTravel.Kamis (14/2/2019) merupakan hari pertama bus trans Jawa resmi mengaspal untuk jurusan Jakarta-Semarang-Solo PP.
Bus yang dioperasikan oleh PO Putera Mulya Sejahtera ini berangkat dari Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, sekitar pukul 7 pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H