Guncangan semakin minim karena bus dilengkapi dengan teknologi ABS (anti-lock brake system)dan retarder/exhaust brake yang membuat pengereman tetap pakem tanpa menarik tubuh penumpang.
Harga Rp 195.000 merupakan biaya untuk menumpang lantai atas berkapasitas 38 kursi berbahan kulit format 2-2 dengan leg rest. Tersedia LCD on seat yang dapat dicolok flash disk dan audio jack. Jarak antar kursi pun terbilang cukup lega.
Penumpang juga dapat memesan tiket VIP di lantai bawah yang beralas karpet, dengan 6 kursi berukuran lebih besar dan tebal seharga Rp 325.000. Kursi pun dapat merebah dengan sistem automatis. Jumlah USB yang terpasang pun bisa lebih banyak.
Ada pula beberapa gelas sekali pakai bagi penumpang yang hendak menyeduh minuman. Bus juga dilengkapi dengan CCTV di tiap lantai, dispenser, sejumlah stop kontak untuk mengisi daya gawai, dua toilet yang dipergunakan untuk keperluan buang air kecil, serta ruang khusus merokok di lantai atas berkapasitas 2 orang.
Uniknya, AC akan nonaktif untuk sementara apabila bus dipacu melampaui batas kecepatan, yakni 120 km/jam. AC bakal kembali aktif selang 3-4 menit.
Satu hal yang luput, seperti pada bus-bus pada umumnya, ialah sabuk pengaman penumpang. Ahmad Maimun Fikri, pemilik situs haltebus.com menyebut bahwa hal ini marak ditemui karena banyak peristiwa kerusakan sabuk pengaman.
“Dipakai tidak, tapi banyak yang rusak,” kata Fikri kepada KompasTravel.Kamis (14/2/2019) merupakan hari pertama bus trans Jawa resmi mengaspal untuk jurusan Jakarta-Semarang-Solo PP.
Bus yang dioperasikan oleh PO Putera Mulya Sejahtera ini berangkat dari Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, sekitar pukul 7 pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H