Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tarif Tol Trans-Jawa Dibahas Istana, Begini Hasilnya

14 Februari 2019   06:59 Diperbarui: 14 Februari 2019   07:02 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Gerbang Tol (GT) Salatiga Ruas Tol Bawen-Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (17/6/2017). Ruas tol ini akan dibuka secara fungsional pada H-7 hingga H+7 Lebaran.

Suasana Gerbang Tol (GT) Salatiga Ruas Tol Bawen-Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (17/6/2017). Ruas tol ini akan dibuka secara fungsional pada H-7 hingga H+7 Lebaran.JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana evaluasi tarif Tol Trans-Jawa, khususnya bagi non kendaraan pribadi atau kendaraan logistik, masih terus dibahas antara pemerintah dengan asosiasi jalan tol.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (13/2/2019) siang, sempat muncul gagasan untuk mengurangi tarif kendaraan logistik tanpa harus mengurangi target pendapatan badan usaha jalan tol (BUJT).

"Jadi khusus logistik, kalau dari BUJT bisa berhitung, kalau Rp 10.000, mobilnya lima yang masuk. Kenapa tidak turun (jadi) Rp 5.000, mobilnya 10. Pendapatan sama Rp 50.000, tapi kelihatan ramai," kata Basuki saat dijumpai di kantornya.

Baca juga: Kenaikan Tarif Tol Bandara Ditunda

Gagasan lainnya yaitu dengan pemberian subsidi. Namun kedua gagasan tersebut masih belum final dan harus dibicarakan lagi untung rugi dari aspek bisnis serta investasi.

"Presiden bilang coba dikaji lagi kebanyakan subsidi bisa terjadi distorsi," sebut Basuki.

Meski demikian, Basuki mengatakan, sebagai regulator pihaknya harus melindungi kepentingan konsumen dan juga investor yang menanamkan modalnya untuk pembangunan jalan tol.

Dengan demikian, penurunan tarif Tol Trans-Jawa tidak bisa dilakukan sewenang-wenang tanpa adanya kajian yang dapat saling menguntungkan.

"Ada perjanjian investasi. Kalau seperti Tol Suramadu bisa diputuskan langsung karena enggak ada investasi," tuntasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun