"Jadi mayoritas masyarakat yang menonton debat hanya untuk menunjukkan dukungan kepada paslon yang didukungnya, dan mencari kesalahan paslon lawan," kata Djayadi.
Menurut dia, debat kandidat hanya akan berpengaruh kepada masyarakat yang belum menentukan pilihan serta pemilih mengambang. Namun, biasanya jumlahnya tidak banyak.
"Biasanya hanya satu sampai dua persen," ujar dia.
Baca juga: Sisi Lain Prabowo Subianto, dari Joget Gatotkaca hingga Cita-cita Ikut Piala Dunia
Menurut dia, kontestasi yang diikuti oleh petahana biasanya akan lebih ditentukan pada kinerja petahana itu sendiri.
Oleh karena itu, pertarungan pilpres 2019 akan lebih ditentukan penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi-JK dalam empat tahun terakhir.
Survei ini dilakukan pascadebat pertama pilpres 2019, yakni 20-27 Januari 2019, dengan metode wawancara tatap muka.
Besaran sampel adalah 1486 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error Survei ini plus minus 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber dana survei ini berasal dari kas internal Yayasan Populi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H