Seperti diketahui, sejumlah perusahaan aplikasi menawarkan jasa pesan antar makanan. Sebut saja Go-Jek dengan Go-Food atau Grab dengan Grab-Food nya.
Sejumlah restoran cepat saji juga berlomba membuat aplikasi pesan antar untuk produk makanannya.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati mengatakan, BPS sudah memasukan data pembelian makanan secara online perhitungannya.
Selain itu, BPS juga melakukan cross check data itu ke pelaku jasa. Bahkan BPS juga melakukan survei dengan pertanyaan yang detail setiap bulan.
Baca juga: Ini 5 Daerah dengan Pertumbuhan Transaksi Tertinggi di Go-Food
Hal ini dinilai fenomena masyarakat Indonesia yang lebih suka beli makanan jadi daripada memasak.
"Jadi kalau kita belanja makanan jadi, akomodasi, transportasi, rekreasi sekarang shifting ke sana. Mungkin orang lebih suka selfie daripada masak makanan," kata Sri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H