Untuk tektonik jauh, lanjut Yudha, hanya terjadi sekali dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi 75 detik.
"Tremor menerus (microtremor), terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter. Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih sama, level III atau siaga," tandas Yudia.
Dia mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi agar warga di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah 2 (utara) dan perluasan ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya sejauh 3 kilometer.
Warga juga diminta menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.
Selain itu, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran Kali Batuawang hingga ke pantai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H