Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pers Bukan Barang "Mainan" di Pemilu 2019

26 Januari 2019   16:15 Diperbarui: 26 Januari 2019   16:23 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Pers Jimmy Silalahi menegaskan, menjelang Pemilu 2019, pers tidak boleh dijadikan "barang" yang dimainkan oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Pers bukanlah barang mainan. Pers itu bertugas mengedukasi kepada masyarakat," kata Jimmy saat menghadiri diskusi bertajuk "Hantu Kampanye Hitam" di Jakarta, Sabtu (26/1/2019).

Pernyataan Jimmy tersebut merespons munculnya Tabloid Indonesia Barokah yang beredar di berbagai daerah.

Tabloid tersebut ditemukan di 12 kecamatan di Kabupaten Ciamis. Petugas menemukannya di sejumlah Masjid dan kantor kecamatan.

Kubu pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menganggap tabloid tersebut sebagai bentuk kampanye hitam.

"Kami ingin pesta demokrasi ini bermatabat. Karena, benar-benar, pola seperti ini selalu muncul menjelang pemilu yang tentu menciptakan suasana menjadi tidak kondusif," ujar Jimmy.

Adapun Dewan Pers, lanjutnya, telah menganalisa konten Tabloid Indonesia Barokah seperti alamat dan kontak redaksi yang tercantum di tabloid serta kontennya.

"Kami butuh waktu, targetnya minggu depan selesai. Kami juga menghimbau semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana menjelang pesta demokrasi tahun ini," ujar dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun