Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Sucianti dan Bayinya, Berlari Selama 2 Jam hingga Selamat dari Longsor di Gowa

25 Januari 2019   09:27 Diperbarui: 25 Januari 2019   09:32 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sucianti langsung menggendong bayinya dan kembali berlari menghindari kejaran longsor selama dua jam hingga membuat lumpur yang menutupi tubuh dan bayinya hilang digerus guyuran hujan deras.

"Saya lari ke atas sawah sampai-sampai (sehingga) semua lumpur di badanku hilang karena terkena hujan" kata Suci.

Saat kejadian suaminya, Haruna Daeng Rukka (27) berada di kebun yang berjarak tiga kilo meter dari pemukimannya dan selamat.

Keluarga ini kemudian bertemu kembali setelah bencana longsor terhenti saat kembali ke pemukiman yang sudah tertelan longsor.

Ke halaman selanjutnya

Belum tersentuh bantuan

Anjing pelacak unit K9 Polda Sulawesi Selatan tengah mengendus jenazah korban tertimbun longsor di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kamis, (24/1/2019).Kini keluarga ini tengah ditampung di rumah salah seorang warga bernama Basariah, di Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju. Sucianti ditampung bersama belasan pengungsi lainnya.

"Saya tampung di rumah pribadi saya dan jumlahnya belasan semuanya dari Dusun Pattiro, Desa Pattalikang," kata Basariah, Jumat, (25/1/2019)..

Basariah mengaku bahwa korban longsor yang ditampung di rumahnya belum tersentuh bantuan logistik kecuali uang tunai dari salah seorang dermawan.

"Kalau bantuan logistik belum ada padalah disini ada bayi yang tentunya membutuhkan bantuan karena kesehatan mereka juga sampai saat ini belum ditangani medis. Tadi malam (semalam) ada orang menelepon minta nomor rekening dan kirimkan saya langsung dengan jumlah Rp 500.000 katanya untuk pengungsi," ujar Basariah. 

Baca juga: Cuaca Buruk, Bantuan Udara untuk Korban Longsor Gowa Dibatalkan

Seperti diberitakan sebelumnya, Dusun Pattiro, Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa adalah pemukiman penduduk yang paling parah diterjang lomgsor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun