Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

4 Jalur KA di Jawa Barat akan Difungsikan Kembali, Ini Penjelasan KAI

21 Januari 2019   11:02 Diperbarui: 21 Januari 2019   11:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KA Pasundan melintasi jalur perlintasan yang sempat ambles karena pergerakan tanah antara Stasiun Bumiwaluya dan Stasiun Bandrek, Kamis (7/12/2017).

KA Pasundan melintasi jalur perlintasan yang sempat ambles karena pergerakan tanah antara Stasiun Bumiwaluya dan Stasiun Bandrek, Kamis (7/12/2017).KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan mengaktifkan kembali empat jalur kereta api (KA) non aktif di Jawa Barat sehingga dapat kembali digunakan.

Keempat jalur tersebut adalah rute Cibatu - Garut - Cikajang sepanjang 47,5 kilometer, rute Rancaekek - Tanjungsari sepanjang 11,5 kilometer, rute Banjar - Pangandaran - Cijulang sepanjang 82 kilometer, dan rute Bandung - Ciwidey sepanjang 37,8 kilometer.

Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin menyampaikan, reaktivasi jalur KA ini didukung pemerintah pusat dan daerah, dengan harapan dapat mendorong daerah sekitar untuk lebih berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dia menambahkan, skema pendanaan reaktivasi jalur KA di wilayah tersebut disarankan oleh regulator atau pembuat kebijakan untuk didanai oleh KAI.

"Namun demikian KAI masih mengevaluasi sumber dana yang harus disiapkan KAI, dan menunggu arahan atau progress finalisasi bentuk keputuan tersebut dari regulator," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/1/2019).

Baca juga: Promosikan KA Galunggung, PT KAI Gandeng Komunitas Sepeda Lipat Gowes Keliling Tasik

Agus menjelaskan, reaktivasi jalur Cibatu - Garut yang ditutup pada tahun 1982 sepanjang 19,3 kilometer akan menjadi prioritas untuk tahap awal reaktivasi jalur-jalur yang ada.

"Dengan reaktivasi, kemacetan di jalan raya dapat dikurangi, terjadi pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilalui kereta api, tercipta kemudahan akses ke lokasi wisata, dan hadirnya kepastian waktu dalam distribusi logistik," ujar dia.

Tahap awal pekerjaan rute Cibatu - Garut, lanjut Agus, telah dilakukan sosialisasi, mapping, pekerjaan area di Stasiun Cibatu, persiapan rebuilding Depo Lokomotif atau kereta, serta penertiban bangunan yang berada di sepanjang jalur.

"Dari 1.077 bangunan yang perlu ditertibkan, total terdapat 911 KK (Kepala Keluarga) yang akan mendapatkan uang bongkar," kata Agus.

Agus menyampaikan, hingga 16 Januari 2019 lalu, 218 KK atau 23,93 persen telah menerima uang bongkar yang diberikan melalui rekening bank.

"Setelah menerima uang bongkar, masyarakat secara sukarela membongkar bangunannya sendiri karena mereka menyadari bahwa bangunannya berada di atas aset KAI," kata dia.

Agus mengungkapkan, reaktivasi tahap satu rute Cibatu - Garut ditargetkan selesai di tahun ini.

"Mudah-mudahan reaktivasi tahap satu jalur Cibatu - Garut bisa rampung di akhir 2019. Tahun ini," kata dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun