"Idenya adalah surat kabar dari masa depan dan bagaimana kita dapat sampai di sana, seperti peta jalan bagi para aktivis," kata Servin.
Baca juga: Pemerintahan Trump Akui Dampak Shutdown Melebihi Prediksi
Secara total, kelompok itu telah mencetak koran palsu sebanyak 25.000 eksemplar, dan sekitar 10.000 di antaranya telah dibagikan.
Laporan CBS News, kehadiran koran palsu muncul sejak media nasional tersebut secara konsisten mengkritik presiden dan sering disebut sebagai "berita palsu".
Trump kerap menyebut surat kabar itu dengan julukan "Amazon Washington Post" karena dimiliki oleh CEO Amazon Jeff Bezos. Trump menilai, media itu bias akibat pemiliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H