“Mungkin ini adalah proyek pembangunan bandara dengan ukuran tercepat di dunia. Tapi, kita tetap memperhatikan kualitas. Kita sangat memperhatikan pemilihan materi. Walau waktu sangat cepat, tapi tidak mengurangi kualitas,” kata Faik.
Proyek pembangunan bandara yang berlangsung sejak Oktober 2018 ini sudah mewujudkan 25 persen fisik bangunan. Landasan pacu yang sudah 13,5 persen di akhir 2018, kini segera memasuki tahap pengaspalan. Begitu pula dengan taxiway dan apron.
Baca Juga: Proyek NYIA Bisa Jadi Pembangunan Bandara Tercepat di Dunia
4. Stasiun Wojo di Purworejo untuk dukung NYIA
Bandara NYIA tidak akan beroperasi sendirian pada April 2019 mendatang. Sejumlah moda transporasi lain, terutama kereta api, juga akan mendukung kelancaran operasi bandara ini.
Salah satunya adalah Stasiun Wojo di Dadirejo, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Stasiun tersebut menjadi stasiun yang terdekat dengan NYIA dan akan melayani lalu lintas pengguna bandara ini.
Stasiun ini akan dioperasikan kembali untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan para calon penumpang pesawat. Perjalanan menggunakan kereta menuju NYIA diyakini tetap memberi rasa nyaman.
Penumpang kereta hanya menghabiskan 30 menit dari Stasiun Maguwo di kawasan Bandara Adisucipto menuju Wojo, lantas 10 menit dari Wojo menuju NYIA dengan menaiki Bus Damri.
“Sekitar 40 - 45 menit sama turun naik. Convenience (kenyamanan) bagi internasional pun,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (14/12/2018).
Baca Juga: Optimalisasi Bandara NYIA, Kemenhub Akan Hidupkan Stasiun Wojo di Purworejo
5. Pengaspalan runway diperkirakan bulan Februari