Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

BMKG Hanya Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi di Manado, Bukan Tsunami

28 Desember 2018   14:30 Diperbarui: 28 Desember 2018   22:56 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi

MANADO, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung angkat bicara soal menyebarnya isu tsunami di Sulawesi Utara.

"Soal kabar beredar terkait isu-isu tsunami, memang kebetulan gelombang lagi tinggi. Namun, dokumen yang kami keluarkan bukan peringatan dini tsunami, tapi peringatan gelombang tinggi," tegas Kepala Seksi Observasi dan Informasi Ricky Daniel Aror, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (28/12/2018).

Makanya, lanjut dia, dokumen yang dikeluarkan disertakan petanya.

"Supaya masyarakat bisa melihat, oh ternyata hanya wilayah-wilayah ini saja yang gelombangnya tinggi," terang Ricky.

Baca juga: Bantuan Rp 50 Juta untuk Tiap Desa Terdampak Tsunami Selat Sunda

Ia mengimbau, kalau ada yang mau berlayar pilihlah daerah yang warna biru.

"Kan ada peta di situ, kalau oranye dan kuning itu tinggi. Kalau biru itu cenderung lebih rendah gelombangnnya," kata Ricky.

Ricky mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Syahbandar Manado, Sulawesi Utara.

"Mereka tidak melarang kalau mau berlayar. Misalnya, kalau ada kapal yang mau berlayar silahkan, tapi bikin surat pernyataan bahwa jika terjadi sesuatu tanggung sendiri. Soalnya, BMKG sudah memperingatkan bahwa ada gelombang tinggi, sehingga syahbandar tidak mengeluarkan izin berlayar. Tapi kalau mau berlayar itu di luar tanggung jawab syahbandar dan juga BMKG," sebutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun