Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dalam Pesan Natal, Paus Fransiskus Serukan Damai di Yaman dan Suriah

26 Desember 2018   10:58 Diperbarui: 26 Desember 2018   13:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus memberikan berkat dari balkon Basilika Santo Petrus dalam Pesan Natal Urbi et Orbi pada Selasa, 25 Desember 2018 di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Paus Fransiskus memberikan berkat dari balkon Basilika Santo Petrus dalam Pesan Natal Urbi et Orbi pada Selasa, 25 Desember 2018 di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menyerukan adanya perdamaian di wilayah konflik seperti Suriah dan Yaman dalam pesan Natalnya.

Pesan Urbi et Orbi (Untuk Kota dan Dunia) itu disampaikan Paus Fransiskus di Vatikan, seperti diwartakan BBC Selasa (25/12/2018).

Baca juga: Paus Fransiskus Kirim Doa bagi Korban Tsunami Selat Sunda

"Keinginan saya untuk Natal yang indah ini adalah persaudaraan di antara individu di setiap bangsa maupun negara," ujar Paus Fransiskus dalam pesannya.

Paus asal Argentina itu berharap gencatan senjata yang diupayakan komunitas internasional di Yaman bisa memberikan kelegaan bagi anak-anak dan warga yang terdampak konflik.

Dia juga berharap masyarakat internasional bisa bekerja keras dan menemukan solusi politik bagi konflik di Suriah yang sudah berlangsung tujuh tahun terakhir.

PBB dalam laporannya menyatakan sejak perang sipil dimulai pada 2011, sekitar enam juta warga sipil harus mengungsi dari Suriah.

"Semoga solusi politik itu bisa membuat rakyat Suriah yang terpaksa menyingkir dari tanahnya bisa kembali dengan damai," tuturnya.

Paus bernama Jorge Mario Bergoglio itu juga menyoroti masalah imigrasi yang terjadi, dan berujar Tuhan menginginkan "cinta, penghormatan, dan penerimaan" bagi seluruh manusia.

"Perbedaan yang ada tidaklah memberikan ancaman. Malah merupakan sumber kekayaan," ujar paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik Roma itu.

Dia mengungkapkan rencana untuk membuka upaya negosiasi damai antara Israel dan Palestina untuk mengakhiri konflik yang berlangsung selama 70 tahun itu.

Lebih lanjut, Paus berusia 82 tahun tersebut juga menyerukan adanya rekonsiliasi politik antara Nikaragua dan Venezuela.

Pesan Natalnya berlangsung sehari setelah pesan Malam Natal di mana Paus Fransiskus mengecam kesenjangan begitu besar antara si kaya dan si miskin.

Dia mendesak adanya sebuah refleksi apakah memang benar dibutuhkan materi dan kerumitan untuk menjalani kehidupan.

"Dapatkah saya mengelolanya tanpa adanya hal yang tak perlu dan menjalani kehidupan secara lehih sederhana?" tanyanya.

Baca juga: Ulang Tahun ke-82, Paus Fransiskus Dapat Kejutan Kue Lebih Awal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun