Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Tak Ada Gempa, Hanya Mati Lampu, Tiba-tiba Air Sudah Tinggi"

25 Desember 2018   15:30 Diperbarui: 26 Desember 2018   14:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin ketika mendatangi posko pengungsian korban tsunami Selat Sunda di Masjid Jami Al Muamanah di Selasa (25/12/2018).

Dia juga mendatangi posko-posko pengungsian di Kantor Lurah Sukasari dan Masjid Jami Al Mu'amanah di Kampung Tenjolahang Timur.

Adapun, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda sebanyak 429 orang.

Jumlah itu meliputi korban di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus. 

Dari 5 kabupaten, daerah paling parah terdampak tsunami adalah Kabupaten Pandeglang. Tercatat, korban meninggal dunia di wilayah ini paling banyak, yaitu 290 orang. 

Baca juga: Imbauan Polisi Antisipasi Penjarahan Pasca-tsunami Selat Sunda

Selain korban meninggal, tercatat 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang.

BNPB juga mencatat, ada 16.802 orang yang mengungsi di sejumlah daerah. 

Jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah karena proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

Peristiwa ini juga menyebabkan sejumlah kerusakan. Tercatat, sebanyak 882 unit rumah rusak, 73 penginapan berupa hotel dan vila rusak, dan 60 warung rusak.

Selain itu, tercatat 434 perahu kapal rusak, 24 kendaraan roda 2 rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun