Seiring berjalannya waktu, ada beberapa pihak yang menilai bahwa Sinterklas meraih popularitasnya dan menjadi ikon saat Natal berkat Coca-Cola, terlebih penggunaan warna merahnya.
Ada juga pendapat yang menyatakan Santa Claus merupakan ciptakaan dari perusahaan minuman tersebut.
Penjelasan
Berbagai argumen dan pernyataan yang muncul terkait Sinterklas dan Coca-Cola akhirnya mendapatkan penjelasan dari perusahaan.
Dilansir dari situs Coca-Cola, www.coca-cola.co.uk, perusahaan memberikan jawaban bahwa sosok Sinterklas berwarna merah sudah populer sebelum Cola-Cola menggunakannya dalam iklan.
Cerita ilustrasi bahwa Sinterklas memakai pakaian merah sudah banyak digambarkan dalam buku anak. Sinterklas juga digambarkan dengan berbagai cara, seperti tinggi dan kurus atau bahkan pendek dan memiliki tingkat intelektual yang luar biasa.
Namun, Coca-Cola mengklaim bahwa sejak iklan pada 1930-an itu, karakter Sinterklas yang berperut besar, berambut putih, dan periang seperti dalam iklan menjadi populer di masyarakat.
Dilansir dari The Telegraph, Warna merah dan putih yang digunakan Sinterklas memang sudah ada zaman dulu, yakni sebagai warna khas Saint Nicholas sendiri.
Seiring waktu, jubah merah dan putih para uskup digantikan oleh jas yang dipotong-potong lebih rapi.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa jubah para uskup muncul dalam banyak warna berbeda tetapi jubah merah dikaitkan dengan Bapak Natal selama abad ke-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H