JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mengungkapkan, masih ada peserta family gathering PLN UIP Jawa Bagian Barat yang hilang setelah diterjang tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banteng.
"Ada beberapa daftar peserta ada yang belum ditemukan jadi ini masih sementara," ujar EVP Corporate Communications dan CSR PT PLN (Persero) I Made Suprateka kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Made mengatakan, tercatat ada 256 peserta family gathering PLN UIP Jawa Bagian Barat di Pantai Tanjung Lesung. Peserta merupakan pegawai dan keluarganya.
Baca juga: Tsunami Banten, 7 dari 256 Peserta Family Gathering PLN Meninggal Dunia
Sebelumnya, Made mengatakan ada 7 orang peserta gathering ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Namun ungkap dia, banyak peserta yang selamat dari terjangan tsunami.
Sementara itu ada pula beberapa peserta yang mengalami luka-luka akibat tersapu gelombang air laut tersebut.
"Beberapa yang luka-luka di bawa ke rumah sakit terdekat dan ke Cinere," kata dia.
Sementara itu hingga Minggu pagi, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, dampak tsunami yang menerjang wilayah pantai di kawasan Selat Sunda terus bertambah.
Baca juga: Tsunami Banten Sempat Buat Kapal Sulit Bersandar di Pelabuhan Merak
"Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu pagi.
Sutopo memaparkan, jumlah korban tersebut terdapat di tiga wilayah yaitu, di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.