Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menhan AS Mundur karena Percakapan Telepon Trump dan Erdogan

22 Desember 2018   15:15 Diperbarui: 22 Desember 2018   15:17 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis di Washington DC, AS, 6 Februari 2018. (AFP/Mark Wilson)

Sebenarnya setelah Suriah, Trump juga mempertimbangkan untuk menarik lebih dari separuh pasukan AS berjumlah 14.000 orang di Afghanistan.

Namun keputusan Trump soal Suriah-lah yang membuat Mattis memantapkan diri untuk mundur. Si kolega mengatakan menhan 68 tahun itu tak berniat mundur.

Kolega itu menjelaskan Mattis masih berupaya untuk bertahan meski sering berbeda pendapat dengan Trump. "Itu dilakukannya demi melindungi militer dan konstitusi," terangnya.

Baca juga: Kurdi Suriah Bisa Berhenti Perangi ISIS jika Diserang Turki

Dalam video pendek yang diunggah ke Twitter Rabu (19/12/2018), Trump memuturkan penarikan militer AS terjadi setelah dia mengklaim Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah dikalahkan.

"Kami telah mengalahkan mereka dan kami memukul mereka dengan sangat keras. Kami merebut kembali wilayah, dan sekarang saatnya bagi pasukan kami untuk pulang," tuturnya.

Keputusan Trump itu memantik reaksi dari negara Barat bahwa ISIS masih belum kalah sepenuhnya. Selain itu mereka juga mengkhawatirkan nasib SDF.

Sebabnya Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang merupakan tulang punggung SDF memerangi ISIS berada dalam radar Erdo.

Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin menuturkan keputusan Trump sudah tepat karena sejatinya keberadaan militer AS di Suriah ilegal.

Baca juga: Erdogan Berjanji Bersihkan Suriah dari Milisi Kurdi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun