Permintaan serupa ia sampaikan langsung kepada Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro. Menanggapi permintaan itu, Edi mengaku akan mempertimbangkannya.
“Saya tadi sampaikan ke Pak Dirut (PT KAI). Kami, warga, tidak masalah untuk meninggalkan tanah PT KAI karena itu memang bukan punya kami. Tapi kami mohon berikan kami jalan,” ucapnya.
Iyen mengaku, rumahnya tidak terkena dampak. Namun tempat usaha suaminya, berupa kandang ayam, terkena dampak. Ia pun mendapat dana bongkar Rp 20 juta dari PT KAI.
“Kami membutuhkan jalan, karena biaya yang harus kami keluarkan sangat besar. Untuk satu truk pengangkut bahan bangunan, ongkosnya saja Rp 500.000 karena tidak ada jalan,” pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H