Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Unjuk Rasa Rompi Kuning, Polisi Perancis Tangkap 1.723 Orang

9 Desember 2018   20:45 Diperbarui: 9 Desember 2018   20:50 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang demonstran mengenakan rompi kuning memegang bendera Perancis saat berdiri di lampu merah di Champs Elysee, di Paris, Perancis, Sabtu (24/11/2018). Massa rompi kuning kembali berunjuk rasa untuk memprotes kenaikan harga minyak. (AFP/Bertrand Guay)

Seorang demonstran mengenakan rompi kuning memegang bendera Perancis saat berdiri di lampu merah di Champs Elysee, di Paris, Perancis, Sabtu (24/11/2018). Massa rompi kuning kembali berunjuk rasa untuk memprotes kenaikan harga minyak. (AFP/Bertrand Guay)PARIS, KOMPAS.com - PARIS, KOMPAS.COM - Sebanyak 1.723 orang di seluruh Perancis dalam unjuk rasa massa rompi kuning pada Sabtu (8/12/2018).

Diwartakan Sky News, Minggu (9/12/2018), Kementerian Perancis menyatakan 1.220 orang di antaranya dijebloskan ke dalam penjara.

Aksi protes yang digelar masyarakat sambil mengenakan rompi kuning itu juga menyebabkan 135 orang terluka dan kerusakan yang meluas.

Baca juga: Soal Aksi Protes Rompi Kuning, Trump Salahkan Perjanjian Iklim Paris

Demonstrasi yang menyebar di seluruh negara membuat polisi harus mengerahkan 89.000 personel di jalanan, termasuk 8.000 personel khusus di Paris guna mencegah pengulangan bentrok pada pekan sebelumnya.

Sebagian wilayah kota Paris ditutup, termasuk atraksi turis Menara Eiffel, Museum Louvre, dan pertokoan di sepanjang Champs-Elysees.

Wakil wali kota Paris Emmanuel Gregoire mengatakan, kerusakan lebih meluas dibandingkan pekan sebelumnya.

"Angin kencang dan hujan deras semalam menghambat upaya membersihkan tabung gas air mata dan puing-puing yang ditinggalkan dari pembakaran dan penjarahan oleh para demonstran," katanya.

Presiden Perancis Emmanuel Macron memecah keheningannya untuk mengapresiasi kinerja polisi, tetapi tekanan semakin meningkat dari demonstran.

Namun, dia tetap memuji keberanian dan profesionalisme yang luar biasa dari pasukan keamanan.

Juru bicara pemerintah Perancis mengatakan, Macron akan membuat pengumuman besar dalam pekan depan. Sejauh ini, empat orang tewas sejak aksi protes dimulai pada pertengahan November.

Baca juga: Bentrok dengan Massa Rompi Kuning, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

AFP melaporkan, demonstran rompi kuning menunjukkan kemarahan pada Macron. Tujuan dan keluhan yang berbeda mereka sampaikan dalam berbagai unjuk rasa menunjukkan betapa beragamnya gerakan tersebut.

Awalnya mereka mengkritisi pajak bahan bakar dan biaya hidup yang tinggi. Kemudian pada Sabtu lalu, massa rompi kuning juga menyoroti tuntutan terhahadp pensiunan yang lebih baik sampai jatuhnya kapitalisme.

Unjuk Rasa Rompi Kuning, Polisi Perancis Tangkap 1.723 Orang

 

PARIS, KOMPAS.com - PARIS, KOMPAS.COM - Sebanyak 1.723 orang di seluruh Perancis dalam unjuk rasa massa rompi kuning pada Sabtu (8/12/2018).

 

Diwartakan Sky News, Minggu (9/12/2018), Kementerian Perancis menyatakan 1.220 orang di antaranya dijebloskan ke dalam penjara.

 

Aksi protes yang digelar masyarakat sambil mengenakan rompi kuning itu juga menyebabkan 135 orang terluka dan kerusakan yang meluas.

 

Demonstrasi yang menyebar di seluruh negara membuat polisi harus mengerahkan 89.000 personel di jalanan, termasuk 8.000 personel khusus di Paris guna mencegah pengulangan bentrok pada pekan sebelumnya.

 

Sebagian wilayah kota Paris ditutup, termasuk atraksi turis Menara Eiffel, Museum Louvre, dan pertokoan di sepanjang Champs-Elysees.

 

Wakil wali kota Paris Emmanuel Gregoire mengatakan, kerusakan lebih meluas dibandingkan pekan sebelumnya.

 

"Angin kencang dan hujan deras semalam menghambat upaya membersihkan tabung gas air mata dan puing-puing yang ditinggalkan dari pembakaran dan penjarahan oleh para demonstran," katanya.

 

Presiden Perancis Emmanuel Macron memecah keheningannya untuk mengapresiasi kinerja polisi, tetapi tekanan semakin meningkat dari demonstran.

 

Namun, dia tetap memuji keberanian dan profesionalisme yang luar biasa dari pasukan keamanan.

 

Juru bicara pemerintah Perancis mengatakan, Macron akan membuat pengumuman besar dalam pekan depan. Sejauh ini, empat orang tewas sejak aksi protes dimulai pada pertengahan November.

 

AFP melaporkan, demonstran rompi kuning menunjukkan kemarahan pada Macron. Tujuan dan keluhan yang berbeda mereka sampaikan dalam berbagai unjuk rasa menunjukkan betapa beragamnya gerakan tersebut.

 

Awalnya mereka mengkritisi pajak bahan bakar dan biaya hidup yang tinggi. Kemudian pada Sabtu lalu, massa rompi kuning juga menyoroti tuntutan terhahadp pensiunan yang lebih baik sampai jatuhnya kapitalisme.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun