Tiga anggota dewan direksi lainnya adalah Hans Patuwo yang merupakan principal firma konsultasi McKinsey tempat Nadiem sempat bekerja selama tiga tahun, serta Monica Lynn Mulyanto dan Thomas Kristian Husted. Ketiganya tidak memiliki saham di Go-Jek.
Susunan dewan komisaris
Selain di dewan direksi, menurut informasi dari Momentum Works, Nadiam juga menduduki kursi dewan komisaris sebagai ketua.
Ada sembilan anggota di dewan komisaris -termasuk Nadiem- yang bertindak sebagai perwakilan para investor besar.
Anggota dewan komisaris Go-Jek mencakup Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto; Direktur Toba Bara, Pandu Patria Sjahrir; CEO Blili.com, dan COO GDP Venture, Kusumo Martono.
Kemudian ada Managing Director and Head of Southeast Asia Warburg Pincus, Jeffrey Perlman; George Raymond Zage III dari Farallon Capital Asia, Principal Capital Group, Hotak Chow; Zhahui Li dari Tencent Investment; dan Direktur Temasek, Pradyumna Agrawal.
Baca juga: Investasi Baru, Valuasi Go-Jek Disebut Bisa Tembus Rp 137 Triliun
Sesuai dengan ketentuan perseroan terbatas di Indonesia, Go-Jek memiliki struktur organisasi yang terdiri dari pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi.
Dewan direksi Go-Jek bertanggung jawab atas manajemen dan operasional perusahaan. Sementara, dewan komisaris melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan oleh dewan direksi.
Tanggung jawab lain dari dewan komisaris termasuk meninjau rencana kerja dewan direksi, dan menyusun laporan tahunan untuk rapat pemegang saham. Ada juga kewenangan untuk menentukan remunerasi dan memberhentikan anggota dewan direksi.
KompasTekno telah meminta tanggapan Go-Jek mengenai informasi dari Momentum Works di atas, namun belum memperoleh keterangan.