"Karena mereka tahu tidak boleh bawa jimat, mereka bawa dukunnya sekalian. Jadi, di luar itu banyak dukun-dukun. Ada kayak-kayak gitu lah," ujar dia.
Selain jimat dan dukun, ada pula peserta yang berusaha untuk melakukan kecurangan. Namun, Bima mengatakan, bahwa upaya kecurangan itu masih bisa dikendalikan.
Baca juga: Peserta Tes CPNS di Madiun Bawa Jimat Untuk Perlancar Kerjakan Soal
"Kecurangan sih belum terjadi, tapi upaya untuk itu ada. Ada yang pake transmiter, kita periksa, ada beberapa yang ketahuan, kita enggak boleh, kita anulir tidak boleh ikut," kata dia.
Tidak hanya itu, di berbagai daerah, petugas juga mendapati peserta seleksi yang memakai joki. Untuk jenis pelanggaran ini, Bima mengaku sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Ada yang pakai joki, ada. Jokinya profesional, KTP persis, muka persis. Tapi kan kita tahu, karena kita pakai digital, kita kan scan, loh kok lain orangnya. Dia juga enggak tahu kalau kita juga canggih gitu kan," kata dia.
Sementara itu, tes SKD selesai hari ini. Selanjutnya, peserta yang lolos akan menghadapi tes seleksi kompetensi bidang (SKB).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H