Salah satu contoh adalah intervensi yang dilakukan Rusia di Ukraina menunjukkan kekuatan penghancur dari artileri Moskwa.
Ditunjang dengan peralatan yang canggih, mereka membuat tentara Ukraina tak berdaya sambil terus menyembunyikan kekuatan mereka.
Laporan itu memberikan apresiasi kepada pemerintahan Trump yang mulai memfokuskan diri terhadap Negeri "Panda" dan Rusia.
Namun dikutip CNN, komite mengkritisi strategi dari pemerintah tak dibarengi penjelasan gol apa yang ingin dicapai militer.
Strategi Pertahanan Nasional Trump terlalu terpaku pada asumsi dan kurang analisis yang berimbas kepada pertanyaan kritis tak terjawab bagaimana AS menghadapi tantangan.
Baca juga: Foto Ungkap Kapal Perang AS Ditempel Ketat Kapal Perang China
Karena itu, komite memberikan lebih dari 30 rekomendasi kepada pemerintahan Trump, dengan BBC fokus kepada rekomendasi yang dianggap paling vital.
- Fokus pendanaan bagi AS dan sekutunya untuk menangkal China di Asia dan Rusia di Eropa.
- Kurangi ketergantungan akan komponen yang didatangkan dari luar. Seperti misalnya China.
- Pertahanan keberadaan pasukan AS di Timur Tengah meski nantinya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikalahkan.
- Perbesar kapasitas pasukan AS sehingga mereka bisa berperang di dua medan. Saat ini militer hanya mampu berfungsi di satu front.
- Tambahkan tank, rudal jarak jauh dan artileri.
- Perbanyak teknisi dan bentuk unit pertahanan udara.
- Perbanyak armada kapal selam AS dan perbesar pasukan lautnya.
- Penuhi kebutuhan Angkatan Udara apapun itu.
- Pertahankan jumlah Korps Marinir. Kalau bisa jangan dikurangi.
Selain hal teknis, komite juga menggarisbawahi perlunya kekuatan sebuah diplomasi karena AS tak dilatih untuk bertarung sendirian.
Mereka mengkritik Trump yang terlalu fokus kepada dirinya dan kerap terlibat ketegangan dengan para pemimpin Eropa lain.
Baru-baru ini, Trump berselisih paham dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron setelah muncul gagasan membentuk pasukan gabungan Eropa.