Meski demikian, ia mengatakan, kejadian yang menimpa Syachrul menjadi risiko kegiatan yang mereka lakukan.
Baca juga: Tiba di Surabaya, Jenazah Penyelam Syachrul Anto Disemayamkan
"Kami berada di lokasi yang bukan tempat hidupnya manusia, di air kan. Kita hidup di darat saja risikonya banyak, apalagi ini yang bukan tempat tinggal kita risikonya banyak," ucap Bayu.
Sebelumnya, Syachrul Anto meninggal dunia saat proses pencarian pesawat Lion Air JT 610 dengan registrasi PK-LQP di perairan Karawang, Jawa Barat.
Kepala Basarnas Marsdya M Syaugi menyebut, kejadian tersebut terjadi saat Syachrul dan satu rekan lainnya tengah mencari korban dan puing pesawat.
Baca juga: Mengenal Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Pencarian JT 610
Namun, tiba-tiba Syachrul menghilang dan telah tiba di permukaan hingga ditemukan tim SAR.
Selanjutnya, Syachrul ditangani dokter dan tak lama mengembuskan napas terakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H