Namun, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan bahwa dua video berisi rekaman kokpit tersebut bukan berasal dari Lion Air JT 610.
"Video tersebut sama sekali tidak terkait peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober 2018," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/10/2018).
Menurut Ferdinandus, video yang beredar di media sosial merupakan rekaman black box dari dua pesawat berbeda.
Pertama, rekaman berasal dari black box Air Asia QZ 8501 yang jatuh pada 9 Januari 2015. Kedua, berasal dari black box pesawat Adam Air 574 dengan rute penerbangan dari Surabaya-Manado yang jatuh pada 1 Januari 2007.
Baca selengkapnya: Viral Rekaman Black Box, Kemenkominfo Pastikan Bukan dari Lion Air JT 610
3. Butuh 1-2 Minggu untuk Unduh Data Black Box Pesawat Lion Air
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, butuh waktu 1-2 minggu untuk mengunduh data yang tersimpan dalam Flight Data Recorder (FDR) pada black box pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610. Pesawat itu jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018), dalam penerbangan dari Cengkareng ke Pangkalpinang.
Data yang tersimpan dalam FDR tidak akan hilang walaupun proses mengunduh relatif lama.
"Gak ada kedaluarsanya. Kami download (datanya) kira-kira butuh waktu 1-2 minggu," kata Soerjanto di JICT 2, Tanjung Priok, Kamis.
Soerjanto menjelaskan, FDR bisa menyimpan 25 jam data penerbangan. Data yang tersimpan diantaranya kecepatan, ketinggian, dan arah pesawat. Data dalam FDR black box itu bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Baca selengkapnya: Butuh 1-2 Minggu untuk Unduh Data Black Box Pesawat Lion Air