WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut upaya untuk menutupi pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Turki sebagai yang terburuk sepanjang masa.
Dia mengatakan, siapa pun yang menyusun plot operasi itu dipastikan mendapat masalah besar.
"Mereka memiliki konsep asli yang sangat buruk. Itu dilakukan dengan buruk dan upaya menutupinya merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah," katanya di Gedung Putih, Selasa (23/10/2018).
Baca juga: Raja dan Putra Mahkota Saudi Temui Keluarga Jamal Khashoggi
"Karena siapa pun yang memiliki ide itu, saya pikir mereka sedang dalam masalah besar," imbuhnya, seperti diwartakan AFP.
Setelah dua pekan bergeming, pemerintah Arab Saudi pada Sabtu lalu mengakui bahwa Khashoggi (59) dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, dalam operasi yang keliru.
Ketika ditanya mengenai seruan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan agar orang dibalik pembunuhan itu menghadapi hukuman, Trump menilainya sebagai hal sangat keras kepada Saudi.
Trump mengatakan Saudi merupakan sekutu AS yang penting di Timur Tengah.
"Arab Saudi merupakan sekutu yang benar-benar hebat. Mereka telah menjadi salah satu investor terbesar, mungkin justru investor terbesar di negara kita," ujarnya.
Sebelumnya, Erdogan mengatakan, Khashoggi telah menjadi sasaran dalam pembunuhan yang direncanakan secara terperinci.
Baca juga: Menteri Saudi: Kami Mengalami Krisis karena Kasus Jamal Khashoggi
Dia menuntut agar 18 tersangka yang kini ditahan Saudi agar diekstradisi ke Istanbul untuk diadili.
Melansir BBC, pernyataan Erdogan bertepatan dengan dimulainya konferensi investasi di Saudi, yang berlangsung dengan dibayangi kasus Khashoggi.
Banyak perwakilan pemerintahan dan bisnis yang menarik diri dari konferensi itu, namun Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman muncul pada acara tersebut.
Kini, para pemimpin dunia mengutuk pembunuhan kritikus Saudi terkemuka dan menuntut penyelidikan penuh.
Baca juga: Erdogan Ingin Para Pembunuh Khashoggi Diadili di Turki
Khashoggi merupakan mantan orang dalam keluarga kerajaan yang berubah menjadi pengkritik putra mahkota. Dia menghilang usai masuk ke konsulat guna mengurus dokumen untuk keperluan rencana pernikahannya.
Pembunuhan kontributor Washington Post telah sangat merusak reputasi internasional Pangeran Mohammed bin Salman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H