Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nur Syamsiyah, Putri Penjual Cilok, Jadi Lulusan Terbaik FISIP Unair dengan IPK 3,90

11 Oktober 2018   17:14 Diperbarui: 11 Oktober 2018   17:50 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nur Syamsiyah berpose di depan pintu gerbang FISIP Unair, Kamis (11/10/2018).SURABAYA, KOMPAS.com - Nur Syamsiyah masih sibuk menerima ucapan selamat dari teman-temannya di kampus, Kamis (11/10/2018).

Baru 2 hari, perempuan berkerudung itu diwisuda menjadi sarjana sosial Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Bahkan perempuan 21 tahun itu dinobatkan sebagai lulusan terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair Surabaya dengan IPK mendekati sempurna, yakni 3,90.

Prestasi akademik yang diraihnya menjadi kebanggaan dirinya sekaligus keluarga. Bagaimana tidak, Syam, panggilan akrabnya, hanya putri seorang penjual cilok. Sementara ibunya seorang penjual nasi kotak.

"Saya justru bangga, orangtua saya penjual cilok, saya lulusan terbaik. Semoga menjadi inspirasi bagi semuanya," kata perempuan kelahiran Surabaya, 5 Maret 1997 itu di kampus Unair Surabaya, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Herayati, Anak Pengayuh Becak, Lulus ITB dengan Predikat Cum Laude

Lahir di tengah keluarga yang sederhana, Syam menjalani masa perkuliahan dengan tekun. Tidak jarang, dia harus mencari peluang pekerjaan untuk menambah penghasilan keluarga.

Masuk kuliah sejak 2014, sejumlah pekerjaan sampingan pernah dijalankan seperti menjadi guru ngaji, hingga menjadi tenaga peneliti.

"Saya juga pernah menjadi kasir di tempat rental game selama sebulan," tambahnya.

Lulus jenjang S1, Syam berencana melanjutkan kuliah di jenjang pascasarjana. Unair menawari Syam untuk berkuliah kembali di Unair tanpa tes dan tanpa biaya.

"Ini kesempatan emas bagi saya. Dosen-dosen saya juga menyarankan agar diambil. Tapi, sambil jalan, saya coba daftar S2 di luar negeri. Saya ingin di Lund University Swedia," ujarnya.

Baca juga: Anaknya Cum Laude, Tukang Sate Gratiskan Dagangannya di Arena Wisuda

Lulus pascasarjana nanti, Syam berangan-angan akan tetap berkarir di dunia akademik dengan menjadi dosen.

"Karena dengan menjadi pendidik, saya bisa memberikan kontribusi gagasan dan pemikiran untuk membangun bangsa," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun