Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Terlalu Mewah? Ini Faktanya

8 Oktober 2018   10:31 Diperbarui: 8 Oktober 2018   10:33 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dari kiri ke kanan) Gubernur BI Perry Warjiyo, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanam terumbu karang di kawasan Nusa Dua, Bali, Minggu (7/10/2018).

Pemerintah beberapa kali juga menyatakan kendala perekonomian Indonesia yang sedang diupayakan untuk diperbaiki adalah defisit transaksi berjalan yang sempat melebar lebih dari 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Perhelatan IMF-Bank Dunia, Ini 5 Fakta Menarik

Pengaruh faktor dari eksternal seperti kenaikan Fed Fund Rate, penguatan dollar AS, hingga perang dagang juga jadi tantangan tersendiri bagi Indonesia saat ini, salah satunya tercermin dari pelemahan nilai tukar rupiah.

Meski begitu, dengan Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2018. Panitia Nasional membagi manfaat Indonesia sebagai tuan rumah ke dalam manfaat jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek, Indonesia akan menerima pendapatan dari sektor hotel, makanan dan minuman, transportasi dan akomodasi, hingga sektor UMKM. Pertemuan Tahunan dihadiri oleh 20.000 lebih partisipan yang berasal dari 189 negara di dunia, dari tanggal 8-14 Oktober.

Belanja yang dilakukan para delegasi dan peserta juga diperkirakan memberi potensi penerimaan devisa. Manfaat lainnya adalah ajang promosi wisata dan show case kemajuan ekonomi Indonesia kepada dunia, didorong dengan kehadiran kurang lebih 1.000 jurnalis dari seluruh dunia.

Kehadiran para partisipan juga dapat menggerakkan roda perekonomian Bali dalam hal MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions), pariwisata, sektor jasa, industri kecil, dan sektor pendukung lainnya. Sementara manfaat jangka panjangnya adalah melalui kesepakatan bersama mengenai isu ekonomi global, perdagangan dan investasi, promosi pariwisata, hingga menambah pengalaman dan jaringan dengan komunitas internasional.

Tidak lupa Indonesia juga menyiapkan rangkaian tawaran paket wisata bagi para partisipan dalam rangka menggenjot pariwisata dalam negeri. Diperkirakan sebagian besar delegasi dan tamu yang hadir dari luar negeri akan menghabiskan waktu lebih lama di Indonesia untuk berlibur, setelah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun