Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Liang Lahad Itu Tak Pernah Terisi oleh Jenazah Ardi, Atlet yang Tewas di Hotel Roa Roa...

5 Oktober 2018   18:47 Diperbarui: 5 Oktober 2018   18:55 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andri Sisnanto, adik Ardi Kurniawan, atlet paralayang yang jadi korban tewas gempa Palu, Sulawesi Tengah saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/10/2018)

MALANG, KOMPAS.com - Penantian keluarga Ardi Kurniawan pupus. Jenazah Ardi tidak bisa dipulangkan karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Ardi Kurniawan (29) adalah atlet paralayang asal Kota Batu yang menjadi korban tewas saat gempa dan tsunami melanda Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018). Ardi ditemukan tertimbun puing bangunan Hotel Roa Roa, tempatnya menginap.

"Jenazah harus dikuburkan di sana karena tidak bisa dibawa pulang karena kondisi tidak memungkinkan," kata Andri Sisnanto, adik Ardi, saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Tangis Bahagia Syaiful Bertemu Sang Ibu Setelah Berjibaku Membalik Jenazah yang Bergelimpangan

Andri yang mewakili pihak keluarga mengaku ikhlas meskipun belum sempat melihat langsung kondisi kakaknya pascagempa.

"Semua ikhlas karena itu yang terbaik," katanya.

Andri mengatakan, salah satu yang mempersulit kepulangan jenazah Ardi adalah banyaknya korban selamat yang membutuhkan pengungsian sehingga kendaraan yang diterjunkan fokus mengangkut korban yang selamat.

"Yang sulit keluar dari Palu. Karena masih banyak korban selamat yang ingin keluar dari Palu," katanya.

Baca juga: Tiga Hari Hans Dengar Suara Putrinya Minta Tolong dari Reruntuhan Hotel Roa Roa, Makin Hari Makin Lemah...

Sebelumnya, pihak keluarga optimistis jenazah Ardi bisa dipulangkan. Bahkan, keluarga sudah menggali liang lahat untuk penguburan Ardi di TPU Songgokerto, Kota Batu.

Bagi Andri, Ardi merupakan kakak, teman sekaligus guru. Sebab, dua bersaudara itu merupakan atlet paralayang. Ardi selaku kakak kerap mengajari Andri terbang. Mereka kerap berlatih bersama, bahkan mengikuti kejuaraan bersama.

"Iya kakak, teman, sebagai guru yang ngajari saya. Sedih merasa kehilangan," katanya.

"Kalau saya terbang salah, Mas Gundul (Ardi) yang ngasih tahu, yang ngawasi saya kalau ada lomba-lomba," ungkapnya.

Baca juga: Petaka di Petobo, Aspal seperti Gelombang dan Lumpur Keluar dari Perut Bumi, seperti Mau Kiamat

Ardi Kurniawan berada di Palu untuk mengikuti kejuaraan paralayang dalam Palu Nomoni 2018. Ardi yang memuncaki klasemen sementara menjadi korban tewas dalam gempa yang mengguncang Palu pada Jumat (28/9/2018).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun