JAKARTA, KOMPAS.com - Mimpi Sutopo Purwo Nugroho akhirnya terwujud. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu akan bertemu Presiden Joko Widodo pada Jumat (5/9/2018) siang ini.
Sutopo akan diterima oleh Kepala Negara di Istana Kepresidenan, Bogor pukul 13.30 WIB.
"Saya tidak tahu mau bicara apa. Seorang Presiden bagi saya terlalu tinggi ketemu dengan saya," kata Sutopo saat dihubungi, Jumat pagi.
Selama bertugas di BNPB, Sutopo memang sering melihat Jokowi saat meninjau bencana. Namun, Sutopo tidak pernah bersalaman langsung apalagi berbincang dengan orang nomor satu di Indonesia itu.
Baca juga: Raisa Semangati Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, lewat Twitter
Oleh karena itu, Sutopo sangat senang sekaligus grogi pada hari ini bisa berkesempatan bertemu Jokowi.
"Saya agak nervous dan mati gaya. Harus bawa handuk jika saya keringatan banyak hehehe," kata pria yang divonis mengidap penyakit kanker paru-paru stadium 4B ini.
Mention Jokowi
Pada Februari 2018 lalu, melalui akun Twitter-nya @Sutopo_PN, Sutopo mengaku sering me-mention atau menyebut akun Presiden Joko Widodo, @jokowi.
Sayangnya, kata dia, tak sekali pun Jokowi me-retweet kicauan Sutopo tersebut. Padahal, kata Sutopo, kicauannya itu terkait bencana yang terjadi di dalam negeri.
"Saya sering mention Presiden, tetapi enggak pernah di-retweet. Saya pernah retweet Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, Raisa (Andriana), enggak ada yang retweet," kata Sutopo ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Baca juga: Sutopo: Saya Sering Mention Presiden, tetapi Enggak Pernah Di-retweet
Sutopo juga mengaku belum pernah ditelepon oleh Jokowi langsung terkait tugasnya selama ini yang menyampaikan informasi mengenai bencana kepada masyarakat meski dalam kondisi sakit.
"Kalau presiden sampai telepon, terima kasih dapat perhatian dari presiden. Saya tweet 'Pak Jokowi, telepon saya'. Bangga saya," kata dia.
Sutopo bercerita, biasanya pihak Istana yang menghubunginya adalah Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
"Kadang kalau presiden mau menyampaikan arahan tentang bencana, dia (Bey) tanya saya. 'Pak Topo, Pak Presiden ingin beri arahan penanganan Gunung Agung, kira-kira poin apa yang perlu disampaikan'. Itu saya buatin," ucap Sutopo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H