Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengungsi Gempa di Palu Butuh Segera Makanan dan Obat-obatan

3 Oktober 2018   06:01 Diperbarui: 3 Oktober 2018   15:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga di tenda pengungsian kelurahan Besusu Timur, kota Palu, Sulawesi Tengah Rabu (03/10/2018) kekurangan bahan makanan dan obat-obatan, mereka memilih bertahan di tenda dekat dari permukiman merekaPALU, KOMPAS.com – Warga korban gempa bumi dan tsunami di Kelurahan Besusu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang berada di tenda pengungsian, Rabu (03/10/2018) dini hari mengalami krisis bahan makanan dan obat-obatan.

Tim medis Kegawat Daruratan Publik Safety Centre (PSC) 119 Sulbar dan Palopo menangani warga di tenda pengungsian.

Tim medis PSC 119, dr Andi Fadli mengatakan, dari sejumlah korban yang mengungsi dan tinggal di tenda pengungsian, sebagian besar mengeluh kekurangan sembako dan obat-obatan.

“Kebutuhan sembako dan air bersih warga sangat minim, termasuk obat-obatan, jika bahan makanan mereka tidak cepat tersalurkan maka akan berdampak pada kesehatan mereka,” kata Fadli.

Baca juga: Posko Bencana Kemendes PDTT di Palu Mampu Tampung 2.000 Pengungsi

Salah satu pengungsi yang ditemui Fatmawati (37) mengatakan, di dalam tenda ada 3 balita yang mengalami sakit.

“Sehari pasca-gempa, kami memasang tenda di sni untuk tinggal bersama. Di sini ada 9 kepala keluarga, juga 3 anak balita yang kondisinya saat ini sedang sakit. Kami membutuhkan sembako juga obat-obatan. Semoga pemerintah dapat segera membantu kami,” ujarnya.

Begitupun dengan Piyan (34). Ia berharap, pasokan bahan makanan dan obat-obatan segera terdistribusi agar kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi.

"Yang kami makan saat ini adalah beras yang masih bisa diselamatkan dari reruntuhan. Kami berupaya mengambilnya untuk dimasak agar hidup bisa tersambung. Inipun hanya bisa bertahan beberapa hari saja, belum lagi obat-obatan dan air bersih yang tidak ada," ucap Piyan.

Baca juga: Kebutuhan Dasar untuk 61.867 Pengungsi di Palu-Donggala Belum Terpenuhi

Kata Piyan, mereka enggan mengungsi di tempat pengungsian yang telah disediakan. Ia lebih memilih membuat tenda pengungsian seadanya yang dekat dari rumahnya demi menjaga sisa sisa gempa yang bisa diselamatkan.

"Kami memilih bertahan di tenda pengungsian kami, dan tidak bergabung dengan yang lainnya di tempat yang sudah disiapkan, karena kami takut jangan sampai barang kami dijarah oleh oknum-oknum yang manfaatkan situasi untuk menjarah," imbuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun