Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Wahyudi, Atlet Paralayang yang Selamat saat Gempa Guncang Palu

2 Oktober 2018   16:47 Diperbarui: 2 Oktober 2018   16:46 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama di jalan, banyak aspal terbelah dan tidak bisa dilewati mobil. Selain itu, banyak pohon dan rumah roboh, orang terus berlarian sambil menangis.

“Pokoknya waktu itu sangat mencekam. Saya bersama dengan teman-teman naik ke daerah namanya Porame. Saya bersama warga yang lain, akhirnya beristirahat di lapangan terbuka,” terangnya.

Wahyudi mengaku, saat itu sempat kebingungan untuk menghubungi keluarganya di Bondowoso, karena sinyal telepon tidak ada.

“Akhirnya di tengah jalan, saya bertemu dengan ibu-ibu, dan ternyata sinyal telepon milik ibu tersebut bisa. Di situlah saya kemudian pinjam handphone ibu tersebut, lalu telepon istri saya, mengabarkan bahwa saya selamat,” katanya.

Barulah kemudian, keesokan harinya, Wahyudi bersama sejumlah atlet yang selamat dievakuasi ke Makassar.

“Saya sempat menginap di Makassar, karena ada rekan kami yang mengalami luka-luka, dan harus dirawat dulu di rumah sakit,” tambahnya.

Baca juga: Usai Gempa, Warga Sumba Timur Mengungsi

Akhirnya, Minggu (30/9/2018), dia bersama sejumlah rekannya dibawa ke Malang.

“Saya sempat menginap sehari di Malang, dan Senin (1/9/2018) malam, saya tiba di Bondowoso,” katanya.

Wahyudi mengaku, saat ini masih trauma jika mengingat kejadian saat gempa tersebut. Apalagi, rekan-rekan atlet paralayang juga menjadi korban meninggal dunia.

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya rekan-rekan saya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucap Wahyudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun