Peringkat pertama diduduki oleh Bandara Heathrow, London, Inggris dengan nilai indeks konektivitas 333.
Kemudian Bandara O'hare International, Chicago, Amerika Serikat (nilai indeks konektivitas 306); Bandara Frankfurt, Jerman (nilai indeks konektivitas 302); Bandara Schipol Amsterdam, Belanda (nilai indeks konektivitas 286).
Lalu di peringkat kelima adalah Bandara Toronto Pearson, Kanada dengan nilai indeks konektivitas 271; disusul Bandara LAX, Los Angeles, Amerika Serikat (nilai indeks konektivitas 257); Bandara Hartsfield-Jackson, Atlanta, Amerika Serikat (nilai indeks konektivitas 256); Bandara Intenasional Changi, Singapura (nilai indeks konektivitas 253).
Baca juga: Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Bandara Megahubs Dunia
3. Peringkat 2 kategori low-cost
Bandara Internasional Soekarno-Hatta menduduki peringkat kedua untuk maskapai penerbangan dengan biaya rendah (low cost) dengan nilai indeks konektivitas 92.
Posisi pertama kategori ini ditempati oleh Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia dengan indeks konektivitas 135.
Bandara Internasional Manila-Ninoy Aquino, Filiphina menempati posisi ketiga dengan nilai indeks konektivitas  91.
Disusul oleh Bandara Internasional Changi, Singapura (nilai indeks konektivitas 82), Bandara Don Mueang, Thailand (nilai indeks konektivitas 80).
Â
Tanggapan Angkasa Pura II
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Vice President Corporate Communication Angkasa Pura II, Yado Yarismano, Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia dengan jumlah pergerakan pada 2017 mencapai lebih dari 63 juta penumpang per tahun.
Pada 2017, Bandara Soekarno-Hatta berada di posisi ke-17 bandara tersibuk di dunia. Sementara di tahun ini, estimasi penumpang akan mencapai 68 juta.