Selain metode pemasaran yang beralih ke platform digital, metode pmebayaran pun ikut terpengaruh. Sebanyak 72 persen metode pembayaran di pedagang online Indonesia telah menggunakan metode digital, seperti menggunakan e-wallet atau sistem in-app payment.
Persentase ini melampaui metode tradisional seperti menggunakan kartu kredit atau debit dan transfer bank dengan persentase 25 persen, serta metode pembayaran tunai dengan persentae 3 persen saja.
Hasil studi tersebut menunjukan bahwa sosial media menjadi lapak bisnis online yang mulai banyak dilirik pedagang online. Ada beberapa alasan mengapa media sosial menjadi pilihan bisnis online.
Baca juga: 2018, Belanja Aplikasi Diprediksi Capai Rp 1.483 Triliun
Pertama, sebesar 56 persen pedagang online Indonesia beralasan jika menjajakan produk dan jasanya via online bisa memanfaatkan jaringan pertemanan dan kerabat.
Selain itu, 64 persen di antaranya meyakini jika promosi menggunakan media sosial lebih mudah, dan 60 persen responden asal Indonesia merasa lebih mudah meluaskan pemasarannya melalui media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H