"Kita ingin punya peran bagi lingkungan, sekecil apapun punya arti bagi bangsa, menjadi kebanggan dan role model. Jangan panggil kita Emak-emak tapi Ibu Bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, Giwo menyatakan penolakan penggunaan istilak 'The Power of Emak-emak' yang banyak ditujukan kepada kaum perempuann Indonesia. Penolakan itu disampaikan Giwo saat memberikan sambutan dalam pembukaan International Council of Women ke-35 di Yogyakarta, Jumat (14/9/2019).
Kongres itu juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah pihak menilai Giwo menyatakan penolakan itu karena ada Jokowi di kongres tersebut.
Namun Giwo menampik pendapat tersebut. Ia menegaskan Kowani tidak boleh berpolitik praktis. Kowani murni berisi aktivis-aktivis perempuan dari berbagai elemen, mulai pengusaha, Bhayangkari, Persit hingga akademisi dan lainnya.
"Tidak ada kaitannya dengan kehadiran Bapak Presiden. Kita tegaskan Kowani tidak berpolitik. Kita juga minta jangan mau perempuan-perempuan dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu,"
Justru, kata dia, pada kongres itu Kowani menyampaikan kepada Jokowi deklarasi perempuan Indonesia yang berisi empat hal penting yakni perempuan Indonesia anti korupsi, anti narkoba, anti kekerasan dan anti radikalisme.Â