JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/8/2018).
Perbincangan keduanya terjadi setelah Jokowi melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2018-2023, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah.
Pantauan Kompas.com, Jokowi dan Syarief berbincang kurang dari lima menit.
Syarief mengungkapkan, dalam kesempatan itu, Jokowi menitipkan salam untuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ya prinsipnya Beliau kirim salam buat Bapak (SBY). Mudah-mudahan komunikasi semakin baik," kata Syarief.
Baca juga: Kata Moeldoko, Wajar jika SBY Puji Pencapaian Pemerintahan Jokowi
SBY diundang ke pelantikan karena Partai Demokrat adalah salah satu pengusung Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi. Namun, SBY tak bisa hadir sehingga diwakili oleh Syarief Hasan.
"Hanya itu saja, bahwa ini kan terima kasih karena sudah datang mewakili SBY," ujar Syarief.
Syarief mengatakan, ia tak sempat membahas politik saat berbincang berdua dengan Jokowi.
Tak ada juga pembahasan mengenai pemberitaan Asia Sentinel yang menyebut SBY melakukan pencucian uang lewat Bank Century.
Baca juga: 4 Kritik SBY untuk Jokowi di HUT Ke-17 Partai Demokrat
Pada Selasa (18/9/2018) kemarin, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik sempat mempertanyakan peran Istana dalam pemberitaan Asia Sentinel itu.
Lewat akun Twitternya, Rachland mengunggah foto saat Jokowi dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tengah bersama dengan co-founder Asia Sentinel, Lin Neumann.
"Enggak enggak, kita enggak bahas soal Itu. Terlalu singkat pembicaraannya," ucap Syarief.
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H