Diusung Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat, Sandi mengajak pendukungnya untuk berkampanye dengan metode "zaman now". Menurutnya, kampanye zaman sekarang tidak lagi saling menjatuhkan atau saling sikut.
"Kampanye zaman now itu sejuk, saling berpelukan," kata pria berkacamata yang jadi rebutan objek swafoto itu.
Baca juga: Rekonsiliasi Kedai Kopi ala Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno
Didemo
Di tempat berbeda, tepatnya di bundaran Jalan Jenderal Gatot Subroto Medan, elemen mahasiswa dari berbagai kampus di Sumut melakukan aksi penolakan atas kedatangan Sandi.
Massa menudingnya telah melakukan kecurangan dengan melakukan kampanye awal pada kunjungannya ke Medan.
Koordinator Aksi Fery Novirman Tanjung mengatakan, harusnya agenda sosialisasi dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 23 September mendatang.
"Berarti ada pembiaran mereka keliling Indonesia, mau apa? Agendanya sepertinya mau melakukan kampanye terselubung," kata Fery.
Untuk itu, pihaknya akan menyurati KPU RI, Sumut dan Kota Medan. Dia juga mempertanyakan sikap Bawaslu yang tidak melakukan pengawasan.
"Kalau mau merebut kekuasaan, rebutlah dengan baik sesuai dengan aturan hukum yang ada," tegasnya.